dc.description.abstract | data PDKI pada tahun 2013, Indonesia merupakan negara dengan
jumlah penduduk yang cukup tinggi yaitu sebanyak 248,4 juta orang. Berdasarkan
data tersebut maka pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB)
untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, salah satunya menggunakan alat
kontrasepsi. Pada tahun 2013 di Indonesia terdapat 84,39% wanita pemakai alat
kontrasepsi hormonal dengan persentase terbesar adalah jenis suntikan yaitu sekitar
48,56% dari total seluruh pemakai alat kontrasepsi.
Kontrasepsi suntik dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu yang hanya
mengandung hormon progesteron dan kombinasi hormon estrogen progesteron
Pengaruh kedua hormon tersebut terhadap jaringan periodontal adalah inflamasi
gingiva, peningkatan volume cairan krevikular gingiva dan jumlah koloni bakteri.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin mengetahui perbedaan tingkat
keparahan gingivitis pada pemakai alat kontrasepsi suntik yang hanya mengandung
hormon progesteron dan kombinasi hormon estrogen-progesteron khususnya di
wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember dikarenakan akseptor KB di wilayah
kerja Puskesmas Sumbersari menduduki peringkat tertinggi daripada puskesmas
lainnya di Kabupaten Jember
Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan metode cross sectional
di Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember selama bulan Desember tahun 2015.
Populasi penelitian ini adalah akseptor KB suntik aktif, yaitu wanita yang saat
dilakukan pemeriksaan sedang menggunakan kontrasepsi jenis suntik secara rutin
selama 1-2 tahun di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember.
Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling.
Sampel terdiri dari 2 kelompok yaitu pemakai alat kontrasepsi suntik yang
mengandung hormon progesteron dan pemakai alat kontrasepsi suntik yang
mengandung kombinasi hormon estrogen-progesteron dengan jumlah sampel masingmasing
kelompok sebanyak 25.
Sampel diminta menandatangani informed consent serta mengisi identitas dan
kuesioner yang telah disediakan. Kemudian status gingiva dievaluasi dengan
menggunakan Gingival Index (GI) dari Loe dan Silness. Pemeriksaaan gingiva pada
gigi 16, 12, 24, 36, 32, 44 di empat area yaitu fasial, mesial, distal dan lingual/palatal.
Pemeriksaan secara visual untuk melihat warna, tekstur dan ada tidaknya edema.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya
perdarahan dengan cara memasukkan probe periodontal secara hati-hati ke dalam
sulkus gingiva tanpa tekanan, dimana ujung probe diadaptasikan pada permukaan gigi
dan ditunggu selama 30 detik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh pemakai alat kontrasepsi suntik
mengalami gingivitis dengan persentase paling banyak menderita gingivitis dengan
tingkat keparahan sedang, yaitu sebesar 68% pada pemakai alat kontrasepsi suntik
yang mengandung hormon progesteron dan 72% pada pemakai alat kontrasepsi suntik
yang mengandung kombinasi hormon estrogen-progesteron. Hasil independent t-test
menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada rata-rata skor GI antara
pemakai alat kontrasepsi suntik yang mengandung hormon progesteron dengan
kombinasi hormon estrogen-progesteron; dimana rata-rata skor GI kedua kelompok
tersebut mempunyai kriteria yang sama yaitu gingivitis dengan tingkat keparahan
sedang. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah
pengaruh kedua hormon sama yaitu meningkatkan terjadinya inflamasi, lama waktu
pemakaian alat kontrasepsi suntik dari sampel penelitian ini masih terlalu singkat
yaitu dalam rentang waktu 1-2 tahun, dan tingkat kebersihan mulut sampel persentase
tertinggi adalah sedang.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah : (1) pemakai alat kontrasepsi suntik di
wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember semuanya mengalami
gingivitis dengan persentase paling banyak menderita gingivitis sedang yaitu sebesar
68% pada pemakai alat kontrasepsi suntik yang mengandung hormon progesteron dan
72% pada pemakai alat kontrasepsi suntik yang mengandung kombinasi hormon
estrogen-progesteron; (2) pemakai alat kontrasepsi suntik yang mengandung hormon
progesteron dan pemakai alat kontrasepsi suntik yang mengandung kombinasi
hormon estrogen-progesteron memiliki tingkat keparahan gingivitis yang sama yaitu
sedang. | en_US |