Show simple item record

dc.contributor.advisorKuswandi, Bambang
dc.contributor.advisorSary, Indah Purnama
dc.contributor.authorHasan, Alni Riskyna
dc.date.accessioned2016-11-17T09:29:53Z
dc.date.available2016-11-17T09:29:53Z
dc.date.issued2016-11-17
dc.identifier.nim122210101115
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78004
dc.description.abstractmerupakan nama dagang dari formaldehida yang biasanya mengandung sekitar 37% formaldehida. Pemejanan formalin kedalam tubuh manusia dapat melalui pernafasan, mulut dan kontak dengan kulit. Formalin dalam tubuh dapat menekan fungsi sel, menyebabkan kerusakan organ tubuh, dan menyebabkan kanker karena formalin bersifat karsinogenik. Berdasarkan sampling dan pengujian laboratorium yang dilakukan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Bandar Lampung dan beberapa tempat lain di Indonesia telah ditemukan sejumlah produk makanan meliputi tahu, mie basah, dan ikan yang memakai forrmalin sebagai pengawet. Padahal formalin sebagai pengawet dalam makan tidak diperbolehkan. Pendeteksian formalin dapat dilakukan dengan menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT), kromatografi gas (KG), atau spektrofotometri UV-Vis. Akan tetapi penggunaan metode-metode tersebut memiliki kelemahan yaitu diperlukan alat-alat serta perangkat pendukung yang mahal dan rumit, membutuhkan proses analisis yang relatif lama serta tidak semua orang dapat melakukan analisis ini karena harus memiliki keahlian dan pengetahuan dalam bidang instrumentasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini dikembangkan suatu tekologi yang dapat mendeteksi formalin dalam sampel tahu yang lebih praktis, sederhana, cepat dan ekonomis tetapi memiliki efektivitas, selektivitas yang baik serta efisien dalam penggunaannya oleh masyarakat luas. Teknologi yang dikembangkan adalah sensor kimia berupa strip tes. Strip tes didefinisikan sebagai bentuk miniatur dari suatu piranti analisis, yang hanya membutuhkan area deteksi yang kecil. Reagen yang digunakan untuk mendeteksi formalin dan diimobilisasi pada area deteksi strip tes adalah campuran reagen ix pararosanilina dan HCl 4N. Fabrikasi striptes dilakukan dengan mengimobilisasi 4μl campuran reagen pada area deteksi yang berbahan kertas whatman dengan ukuran 0,5 x 0,5 cm. Strip tes kemudian dikerngkan ± 15 menit pada suhu ruang. Hasil karakterisasi strip tes sebagai sensor formalin berbasis reagen pararosanilina meliputi : waktu respon strip tes 4 menit; waktu pakai strip tes 14 hari pada suhu chiller (± 4º C); linieritas trip tes terhadap standar formalin berada pada rentang 2-80 ppm, pada pengujian dengan imageJ diperoleh y = 14,777 + 0,199x, nilai koefisien korelasi (r) = 0,999, Vxo = 1,660 % dan nilai Xp = 1,832. Sedangkan dengan menggunakan spektrofotometri Uv-vis diperoleh y = 0,351 + 0,008x, koefisien korelasi (r) = 0,999 nilai Vxo = 1,751 % dan nilai Xp = 1,933; batas deteksi (LOD) dengan menggunakan program imageJ dan spektrofotometri Uv-Vis sama yaitu 0,048 ppm dan 0,161 ppm; air cuka tidak memberikan interferensi pada pengukuran; metode strip tes sebagai sensor formalin telah memenuhi parameter presisi dengan nilai RSD dengan menggunakan program imageJ dan Spektrofotometri berturut-turut sebesar4,133 % dan 4,085%. Nilai RSD yang dipersyaratkan untuk konsentrasi analit sebesar 0,01% adalah < 7,3 %; strip tes juga memenuhi parameter akurasi dengan % recovery rata-rata 96,346 % dengan program imageJ dan 94,282 % dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis (80% -110%); metode strip tes sebagai sensor formalin dapat mendeteksi kadar formalin dari lima sampel yang diambil dari tempat yang berbeda di Kabupaten Jember.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSTRIP TESen_US
dc.subjectPARAROSANILINAen_US
dc.subjectDETEKSI FORMALINen_US
dc.subjectSAMPEL TAHUen_US
dc.titlePENGEMBANGAN STRIP TES BERBASIS PARAROSANILINA UNTUK DETEKSI FORMALIN DALAM SAMPEL TAHUen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record