IMPLEMENTASI ALGORITMA MODEL ROBUST FAKTOR UNTUK TABEL DUA ARAH PADA PROGRAM R
Abstract
Robust Faktor analitik merupakan salah satu teknik statistika untuk
menganalisis tentang saling ketergantungan dari beberapa variabel secara simultan
pada data yang mengandung outliers. Tujuan Robust Faktor analitik adalah untuk
menyederhanakan dari bentuk hubungan antara beberapa variabel yang
diteliti menjadi sejumlah faktor yang lebih sedikit dari pada variabel yang diteliti.
Metode yang digunakan dalam robust faktor analitik pada tabel dua arah
yaitu dengan menggunakan estimasi Robust Alternating Regression (RAR). RAR
merupakan penduga iteratif untuk mendapatkan nilai penduga loading dan
penduga skor yang dilakukan secara bergantian atau bolak-balik. Software
statistik yang digunakan untuk analisis data menggunakan S-plus yang merupakan
software statistik yang komersil dan program R yang merupakan software statistik
open-source. Secara umum sintaks dari bahasa R adalah ekuivalen dengan bahasa
pemrograman S, sehingga sebagian besar keperluan analisis statistika dan
pemrograman dengan R adalah hampir identik dengan perintah yang dikenal di Splus.
Dengan menggunakan software statistik S-plus dan program R, penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi hasil analisis fungsi-fungsi yang digunakan pada
script yang dibuat oleh Croux el al. (2003) dengan menggunakan estimasi Robust
Alternating Regression (RAR).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data penelitian perbenihan
padi di beberapa kabupaten di Pulau Jawa menggunakan 10 varietas dan 8 lokasi
percobaan. Kemudian data diolah dengan menggunakan script yang disesuaikan
pada software S-plus dan program R. Perlakuan untuk menjalankan software Splus
dan program R dilakukan dengan me-restart ulang untuk setiap menjalankan software S-plus dan program R. Hasilnya adalah jumlah iterasi S-plus lebih
sedikit dari pada program R. Biplot yang dihasilkan dari S-plus dan program R
mempunyai kemiripan dengan informasi pengaruh interaksi yang diberikan S-plus
sebesar 73,33% sedangkan program R sebesar 70,9%. Berdasarkan MSE, program
R memiliki MSE yang lebih kecil daripada S-plus. MSE yang dihasilkan oleh Splus
sebesar 0,2786216 dan program R sebesar 0,001381457. Selain itu, program
R lebih sensitif untuk mendeteksi adanya outliers pada data dilihat dari bobot
yang diberikan pada efek baris dan efek kolom dan boxplot yang
direpresentasikan dari efek baris dan efek kolom.