PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DENGAN METODE MODIFIED RICHARDSON-UNSYMMETRIC MODIFIED SUCCESSIVE OVER RELAXATION
Abstract
Sistem persamaan linier merupakan model umum dan persoalan
matematika yang sering ditemukan dalam berbagai disiplin ilmu. Terdapat dua
kelompok metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan
linier, yaitu metode langsung dan metode tak langsung atau metode iteratif (Sahid,
2012). Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode iteratif yaitu
gabungan dari metode Modified Richardson dan metode Unsymmetric Modified
Successive Over Relaxation dengan prinsip prediktor korektor yang kemudian
disebut sebagai metode Modified Richardson-Unsymmetric Modified Successive
Over Relaxation. Untuk mengetahui performa metode gabungan tersebut, hasil
yang diperoleh dibandingkan dengan metode iteratif lain yaitu metode Modified
Richardson, metode Unsymmetric Modified Successive Over Relaxation, dan
metode Gauss Seidel.
Penelitian dilakukan dengan menyelesaikan 11 kasus sistem persamaan
linier (SPL) berukuran 9x9, 12x12, 25x25, 40x40, 50x50, 60x60, 225x225,
282x282, 450x450 dan 729x729 dimana 4 dari 11 kasus tersebut merupakan SPL
yang tidak diketahui nilai eksaknya dan diperoleh dari buku atau jurnal.
Sedangkan sisanya merupakan SPL dengan matriks diperoleh dari alamat web
Matrix Market. Hasil yang diperoleh masing-masing metode kemudian
dibandingkan berdasarkan nilai rate of convergence, jumlah iterasi yang
dibutuhkan dan galat yang dihasilkan. Selain itu, penelitian juga dilakukan dengan
menyelesaikan satu kasus SPL menggunakan metode Modified RichardsonUnsymmetric MSOR dengan nilai parameter yang berbeda-beda untukviii
memperoleh nilai parameter yang dapat meminimumkan galat bagi solusi SPL
tersebut.
Dari hasil perbandingan nilai rate of convergence matriks iterasi diperoleh
bahwa untuk 7 kasus SPL yang berukuran 9x9, 12x12, 25x25, 40x40 (kasus 4),
50x50, 225x225 dan 450x450 metode Modified Richardson-Unsymmetric MSOR
menghasilkan nilai rate of convergence yang lebih besar daripada metode lain.
Sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwa metode Modified RichardsonUnsymmetric MSOR lebih baik daripada metode Gauss Seidel, metode Modified
Richardson dan metode Unsymmetric MSOR. Sedangkan untuk 4 kasus SPL
lainnya dengan ukuran 40x40 (kasus 5), 60x60, 282x282 dan 729x729 dengan
nilai spectral radius matriks yang sangat besar matriks iterasi dari metode
Modified Richardson-Unsymmetric MSOR menghasilkan nilai rate of
convergence yang sama atau lebih besar dari metode Unsymmetric MSOR namun
lebih kecil daripada metode Gauss Seidel.
Dari hasil perbandingan jumlah iterasi dan galat untuk 7 kasus SPL yang
sama, metode Modified Richardson-Unsymmetric MSOR menghasilkan galat
yang sama ataupun lebih kecil namun dengan jumlah iterasi yang lebih sedikit
daripada metode lain. Sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwa metode
Modified Richardson-Unsymmetric MSOR lebih baik daripada metode Gauss
Seidel, metode Modified Richardson dan metode Unsymmetric MSOR. Sedangkan
untuk 4 kasus SPL yang telah disebutkan sebelumnya yaitu SPL dengan nilai
spectral radius matriks yang sangat besar, metode Modified RichardsonUnsymmetric MSOR menghasilkan galat dan iterasi yang sama dengan metode
Unsymmetric MSOR namun lebih kecil daripada metode Gauss Seidel. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa metode Modified Richardson-Unsymmetric MSOR
tidak cocok digunakan untuk SPL dengan matriks yang spectral radiusnya
sangat besar.