dc.description.abstract | Tuberkulosisadalahsuatupenyakitinfeksi yang
disebabkanolehbakteriberbentukbatang (basil) yang
dikenaldengannamaMycobacterium Tuberculosis.
Penularanpenyakitinimelaluidahakpenderita yang mengandung basil
tuberkulosisparutersebut. Padawaktupenderitabatuk, butir-butir air ludahbeterbangan
di udara yang mengandung basil TBC danterhisapoleh orang yang
sehatdanmasukkedalamparu yang kemudianmenyebabkanpenyakittuberkulosisparu.
Sebagian besar penderita TB adalah usia produktif (15-55 tahun). Salah satu upaya
untuk menanggulangi penyakit ini dengan menerapkan strategi DOTS (Directy
Observed Treatment Short course).
Selama tahun 2013 terhitung dari tanggal 1 januari 2013 sampai dengan tanggal
31 Juni 2013 penderita Tuberculosis (TB) positifberjumlah 854 orang, 413 orang
merupakanpasienTBpositif.
Penelitianinimerupakanjenispenelitiandeskriptifdananalisismetodechi-square,
Independent T test dan Man Whitneydenganperangkat SPSS yang
bertujuanuntukmenggambarkanprofilpasienTuberculosisdanpengaruh
demografiterhadapkepatuhanpasien di RSD dr. SoebandiJember.
Populasidalampenelitianiniadalah413pasien. Besar sampel ini ditentukan dengan
menggunakan rumus pengambilan sampel menurut Notoatmodjo yang dapat
digunakan untuk mengukur proporsi dengan akurat pada tingkatan statistik yang bermakna (significance) pada 124sampel. Dari hasilpenelitian yang dilakukandaribulanjanuarisampaijuni2013
diperolehprofilpasienuntukjeniskelamindari 124sampeldiperoleh51(43,5%)
pasienadalahperempuandan73(58,87%)pasienadalahlaki-laki. Profilusiadalamsampel
yang usia lebih dari 60 tahun sebanyak 13(10%) pasien, 46-60 tahun yaitu
sebanyak42(34%) pasien, 31-45 tahun sebanyak40(32%) pasien, 15-30 tahun
sebanyak 28(23%) pasien dan kurang dari 15 tahun 1(1%) pasien. Profil jenis
pekerjaan, terdapat 20(16,12%) pasien yang tidak bekerja,24(19.35%) bekerja
sebagai petani, 23(18,54%) bekerja sebagai pedagang, 26(20,96%) bekerja sebagai
pegawai dan 31(25%) bekerja sebagai buruh. Profil pendidikan pasien,
terdapat34(27,41%) berpendidikan SD,35(28,22%) berpendikan SMP,32(25,80%)
berpendidikan SMA, dan 23(18,54%) berpendidikan perguruan tinggi. Penggunaan
OAT padapasien Tuberculosis sebanyak 124 sampeldiperolehpasien Tuberculosis
yang mendapatkanterapi RHZ 61 (49,19%), RHZE47 (37,90%), RHE 8 (6,45%), RZ
3 (2,41%),RH 1 (0,806%), HE 2 (1,61%), ZE 1 (0,806%), HZ 1 (0,806%).
Untukhasilpengaruhhubungandemografiterhadapkepatuhanpasien
Tuberculosis RSD dr. SoebandijemberBerdasarkanfaktordemografi (usia,
jeniskelamin, pendidikan, danpekerjaan), hanyapendidikan yang
memilikihubungandengankepatuhanberobatpenderitatuberkolusisparupadabulanJanua
risampaiJuni 2013 di RumahSakit dr. SoebandiJember dengan hasil p-value
(Asymp.sig) yaitu 0,036 lebih kecil dari 0,05 (p-value < 0,05), maka H0 ditolak.
Berdasarkanfaktorterapiobat (kombinasiobatdanjumlahobat)
keduanyamemilikihubungandengankepatuhanberobatpenderitatuberkolusisparupadab
ulanJanuarisampaiJuni 2013 di RumahSakit dr. SoebandiJember dengan hasil p-value
(Asymp.sig) yaitu 0,002 dan 0,000 lebih kecil dari 0,05 (p-value < 0,05), maka H0 ditolak | en_US |