Show simple item record

dc.contributor.advisorMUJI
dc.contributor.advisorWIDJAJANTI, AnIta
dc.contributor.authorWULANSARI, Oky Mei
dc.date.accessioned2016-11-15T03:33:18Z
dc.date.available2016-11-15T03:33:18Z
dc.date.issued2016-11-15
dc.identifier.nimNIM110210402010
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77785
dc.description.abstractLetak SMA Negeri 3 Probolinggo berada di Wonoasih, perbatasan antara kota dan kabupaten Leces yang masyarakatnya mayoritas menggunakan bahasa Madura dan minoritas menggunakan bahasa Jawa. Namun dengan perkembangan mayoritas masyarakatnya, siswa-siswi serta staf pengajar dan TU di SMA Negeri 3 Probolinggo kebanyakan masyarakat Madura dan Jawa, tentunya hal ini berimbas ke proses interaksi di dalamnya. Adanya campur kode dalam interaksi pembelajaran sendiri pada dasarnya tidak dapat dibenarkan karena tidak sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004. Khususnya pada pasal 25 ayat 3. Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, (1) bagaimanakah wujud campur kode dalam tuturan guru dan siswa pada proses pembelajaran di kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo; (2) faktor apakah yang menyebabkan guru dan siswa menggunakan campur kode pada proses pembelajaran di kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo; (3) bagaimana fungsi campur kode pada proses pembelajaran di kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo. Tujuan penelitian ini yaitu, mendeskripsikan tentang (1) wujud campur kode tuturan antara guru dan siswa pada proses pembelajaran di kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo; (2) faktor penyebab guru dan siswa menggunakan campur kode pada proses pembelajaran di kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo; (3) fungsi campur kode dalam proses pembelajaran di kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo. Penelitian ini Menggunakan jenis dan rancangan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data yang dipilih (1) Observasi yang terdiri dari menyimak dan mencatat dengan menggunakan teknik sadap dan simak bebas libat cakap (SLBC); (2) wawancara, (3) angket. Analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verikasi data. Prosedur penelitian ini ada tiga tahap (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap penyelesaian. Dari campur kode tuturan siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo, wujud campur kode terdiri atas a) campur kode ragam budaya, b) campur kode ragam sosial dan c) campur kode kode ragam profesi; Faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode tuturan siswa dan guru dalam pembelajaran kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo adalah: a) faktor identifikasi pribadi, b) faktor kepentingan status sosial dan c) faktor kesulitan berkomunikasi; Fungsi campur kode tuturan siswa dan guru dalam pembelajaran kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo meliputi a) fungsi sebagai media penghormatan status sosial dan b) fungsi sebagai media penjelasan lintas budaya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries110210402010;
dc.subjectCAMPUR KODEen_US
dc.subjectTUTURAN SISWA DAN GURUen_US
dc.titleCAMPUR KODE DALAM TUTURAN SISWA DAN GURU PADA PEMBELAJARAN KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 PROBOLINGGOen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record