Show simple item record

dc.contributor.advisorRUMA, Lusia Oktora
dc.contributor.advisorIRAWAN, Eka Deddy
dc.contributor.authorSUSILOWATI, Nur Fatjria
dc.date.accessioned2016-11-15T02:12:28Z
dc.date.available2016-11-15T02:12:28Z
dc.date.issued2016-11-15
dc.identifier.nimNIM122210101004
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77763
dc.description.abstractMetformin HCl merupakan agen antihiperglikemik yang banyak digunakan untuk terapi diabetes melitus tipe 2 yang termasuk dalam golongan biguanida dengan mekanisme kerja meningkatkan sensitifitas insulin yang disekresi pada hepar dan jaringan perifer. Umumnya dosis metformin HCl yang digunakan dalam sediaan konvensional sebesar 500 - 850 mg untuk pemakian 1-3 kali sehari. Penggunaan metformin HCl dengan dosis besar dan secara berulang memungkinkan terjadinya gangguan gastrointestinal dan toksisitas. Bioavailabilitas metformin HCl oral rendah yaitu 50-60% dan memiliki waktu paruh yang pendek yaitu 1,5-3 jam. Berdasarkan alasan tersebut perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan efektivitas metformin HCl sebagai terapi diabetes melitus tipe 2 yang mampu memberi kemudahan dan dapat meningkatkan kepatuhan penggunanya. Microspheres merupakan sediaan multiple unit dengan menggunakan bahan polimer yang efisien. Microspheres bersifat biocompatible, dapat meningkatkan bioavailabilitas suatu bahan aktif, dan mampu melepaskan bahan aktif dalam jangka waktu yang lama. Microspheres metformin HCl dapat dipreparasi dengan menggunakan polimer etil selulosa dengan teknik non-aqueous solvent evaporation. Etil selulosa telah banyak diteliti sebagai polimer microspheres, polimer ini bersifat tidak larut dalam air, nonbiodegradable, biocompatible, tidak beracun, dan banyak digunakan dalam produk farmasi. Telah diketahui bahwa efek variabel pada proses preparasi microspheres seperti konsentrasi span 80 dan lama pengadukan berpengaruh pada karakteristik microspheres yang dihasilkan, seperti bentuk, ukuran, distribusi ukuran partikel, entrapment efficiency, dan laju pelepasan bahan aktif. Desain faktorial digunakan sebagai metode optimasi dalam penelitian untuk menentukan proporsi pasangan faktor yang menghasilkan respon yang diinginkan, yaitu formulasi optimum microspheres metformin HCl. Hasil analisis varian menunjukkan bahwa konsentrasi span 80 dan lama pengadukan berpengaruh signifikan terhadap respon yang dihasilkan. Kombinasi optimum antara konsentrasi span 80 dan lama pengadukan untuk menghasilkan respon nilai entrapment efficiency maksimum masing-masing adalah 2% v/v dan 2 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa microspheres metformin hidrokloridaetil selulosa memiliki nilai entrapment efficiency yang maksimum yaitu 79,981%, hasil tersebut relatif mendekati nilai entrapment efficiency yang di prediksi berdasarkan desain faktorial serta hasil karakterisasi microspheres dari formula optimum yang memenuhi spesifikasi microspheres yang baik dengan nilai drug loading sebesar 12,727% dan yield sebesar 90,010%. Morfologi permukaan microspheres metformin hidroklorida-etil selulosa berbentuk bulat, dan spheres, dengan permukaan yang halus bulat serta rata-rata ukuran partikel yang didapatkan dengan menggunakan SEM sebesar 136,7 μm. Analisis FTIR microspheres metformin hidroklorida-etil selulosa menunjukkan bahwa tidak adanya interaksi yang terjadi antara metformin hidroklorida dengan etil selulosa kompleks microspheres yang ditunjukkan dengan adanya 3 serapan khas dari metformin hidroklorida.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries122210101004;
dc.subjectMETFORMIN HIDROKLORIDA-ETILen_US
dc.titleOPTIMASI KONSENTRASI SPAN 80 DAN LAMA PENGADUKAN DALAM PREPARASI MICROSPHERES METFORMIN HIDROKLORIDA-ETIL SELULOSAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record