dc.description.abstract | Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmasi dan Laboratorium
Toksikologi Program Studi Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Penelitian ini diawali dengan proses ekstraksi dan kolonisasi larva. Selanjutnya
dilakukan uji pendahuluan campuran ekstrak biji Sirsak dan ubi Gadung, ekstrak biji
Sirsak, dan ekstrak ubi Gadung yang bertujuan untuk mengetahui konsentrasi yang
mematikan 5% dan 95% larva uji, kemudian dilanjutkan dengan uji akhir campuran
ekstrak biji Sirsak dan ubi Gadung dengan konsentrasi 2 ppm, 175 ppm, 350 ppm,
525 ppm, dan 700 ppm, pengujian ekstrak biji Sirsak dengan konsentrasi 1 ppm, 12,5
ppm, 25 ppm, 37,5 ppm, dan 50 ppm, serta pengujian ubi Gadung dengan konsentrasi
250 ppm, 1500 ppm, 2500 ppm, 3500 ppm, dan 4000 ppm. Pengujian ini
menggunakan 3 kali pengulangan, masing-masing ulangan menggunakan 20 larva
selama 24 jam. Data untuk menentukan LC50 diperoleh dengan mengunakan analisis
probit dengan program computer Minitab 14.
Berdasarkan hasil dan analisis data diketahui bahwa LC50 campuran ekstrak
biji Sirsak (Annona muricata L.) dan ubi Gadung (Dioscorea hispida Dennst.)
sebesar 122,65 ppm, untuk LC50 ekstrak biji Sirsak (Annona muricata L.) sebesar
18,61 ppm, dan LC50 ekstrak ubi Gadung (Dioscorea hispida Dennst.) sebesar
2062,83 ppm. Dari hasil analisis tersebut, dapat diketahui bahwa campuran ekstrak
biji Sirsak dan ekstrak ubi Gadung memiliki toksisitas yang jauh lebih tinggi jika
dibandingkan dengan uji toksisitas tunggal ekstrak ubi Gadung, tetapi memiliki
toksisitas lebih rendah dibandingkan dengan uji toksisitas tunggal ekstrak biji Sirsak
Hal tersebut disebabkan karena kandungan dari campuran ekstrak biji Sirsak dan
ekstrak ubi Gadung bersifat antagonistik. Dalam penelitian lebih lanjut disarankan
dilakukan pengujian analisis KLT untuk ekstrak campuran dan penggunanan berbagai
macam variasi perbandingan antara ekstrak biji Sirsak dan ubi Gadung, serta
penggunaan uji kontrol positif dan negatif. | en_US |