KESIAPAN PUSKESMAS DALAM MEMBENTUK PAGUYUBAN TB SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN PENYAKIT TB DI KABUPATEN JEMBER (Studi Kualitatif di Puskesmas Jenggawah dan Wuluhan Kabupaten Jember)
Abstract
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis). Sekitar sepertiga penduduk dunia telah
terinfeksi oleh tuberculosis.
Adapun visi dari program penanggulangan TB agar TB tidak lagi menjadi
masalah kesehatan masyarakat. Pendekatan yang harus dilakukan untuk memecahkan
masalah tersebut adalah perlunya dibangun kemitraan yang efektif. Dari hal tersebut,
melalui karya akademik ini, penulis mengangkat permasalahan dengan judul:
Kesiapan Puskesmas dalam Membentuk Paguyuban TB Sebagai Upaya
Penanggulangan TB di Kabupaten Jember (Studi Kualitatif di Puskesmas Jenggawah
dan Wuluhan Kabupaten Jember) dengan rumusan masalah: Bagaimana kesiapan
Puskesmas dalam membentuk paguyuban TB sebagai upaya penanggulangan
penyakit TB di Puskesmas Jenggawah dan Wuluhan Kabupaten Jember?. Penelitian
yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan analisa data kualitatif, karena
penelitian ini menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis
Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TB
terbesar, dengan angka kematian sebesar 39 per 100.000 penduduk. Hal ini memacu
pengendalian TB nasional terus melakukan intensifikasi, akselerasi, ekstensifikasi
dan inovasi program. DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course) masih
menjadi strategi utama dalam penanggulangan TB Paru. Menimbang hal tersebut
maka pengendalian TB memerlukan upaya terpadu dan sistematis untuk mendorong
terjadinya dukungan dari berbagai aspek baik melalui advokasi kebijakan publik,
strategi komunikasi untuk perubahan perilaku serta mobilisasi kekuatan elemen sosial
kemasyarakatan. Upaya tersebut dikenal sebagai AKMS (Advokasi, Komunikasi dan
Mobilisasi Sosial). dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti. Pengambilan data
dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam tentang pengetahuan Puskesmas
dan kesiapan Puskesmas membentuk paguyuban dalam hal AKMS, serta penggunaan
triangulasi sumber yaitu Tokoh Masyarakat yang pernah menderita TB. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh 6
informan. Teknik analisis data menggunakan metode thematic content analysis.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan diketahui
bahwa Puskesmas Jenggawah dan Wuluhan memiliki pengetahuan yang beragam
dalam menjawab pertanyaan tentang paguyuban TB. Untuk kesiapan Puskesmas
membentuk paguyuban dalam hal AKMS dapat diketahui bahwa pembentukan
paguyuban tersebut masih berupa konsep atau kerangka kerja (framework), belum
diwujudkan dalam bentuk operasional.
Saran yang dapat diberikan adalah hendaknya Puskesmas meningkatkan
pengetahuan tentang paguyuban TB, mewujudkan konsep atau pemikiran
pembentukan paguyuban tersebut dalam bentuk operasional. Sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan dan dapat mendukung kesuksesan untuk pembentukan
paguyuban TB di Puskesmas Jenggawah dan Wuluhan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2256]