dc.description.abstract | Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dan disebut dengan
negara agraris, sebab sebagian besar penduduknya masih menggantungkan hidupnya
pada sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian. Subsektor perkebunan
merupakan salah satu subsektor yang mengalami pertumbuhan yang paling
konsisten, baik ditinjau dari arealnya maupun produksinya. Komoditi perkebunan
Jawa Timur yang diusahakan pada Perkebunan Rakyat meliputi kelapa, kakao, kopi,
jambu mete, cengkeh, tembakau, tebu, kapok randu. Sebagai salah satu komoditas
perkebunan, tanaman tebu memiliki peranan yang penting dan strategis dalam
pembangunan nasional. Produk utama dari pengolahan tebu adalah gula. Di
Indonesia, gula pasir atau gula kristal putih termasuk kebutuhan pokok masyarakat.
Kabupaten Kediri terdapat 3 pabrik industri pengolahan tebu yang dinaungi PTPN X,
salah satunya yaitu Pabrik Gula Ngadirejo. Pabrik Gula Ngadirejo merupakan salah
satu pabrik pengolahan tebu yang tidak memiliki lahan HGU (Hak Guna Usaha),
namun kegiatan kemitraan sub kontrak yang dilakukan dengan petani tebu membuat
lahan mitra yang dimiliki Pabrik Gula Ngadirejo memiliki luas yang lebih jika
dibandingkan dengan 2 Pabrik Gula lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan pola kemitraan sub kontrak antara petani tebu dengan Pabrik Gula
Ngadirejo Kabupaten kediri, sehingga peneliti meneliti pola kemitraan sub kontrak
yang meliputi permodalan, pembinaan dalam perencanaan produksi, pengolahan,
jaminan pendapatan serta jaminan pemasaran yang diberikan oleh Pabrik Gula Ngadirejo terhadap petani tebu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif yang bertujuan untuk memaparkan pola kemitraan sub kontrak yang
meliputi permodalan, pembinaan dalam perencanaa produksi, pengolahan, dan
jaminan pemasaran antara petani tebu dengan PG Ngadirejo Kabupaten Kediri.
Subjek dalam penelitian ini adalah manajer unit tanaman Pabrik Gula Ngadirejo dan
Petani yang bermitra denga Pabrik Gula Ngadirejo Kabupaten Kediri yang terdiri
dari 4 subjek penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari
metode wawancara, observasi, dan dokumen. Metode analisis data yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif tentang pola kemitraan sub kontrak antara petani tebu
dengan Pabrik Gula Ngadirejo Kabupaten Kediri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani tebu dengan Pabrik Gula
Ngadirejo Kabupaten Kediri melakukan hubungan Kemitraan Sub Kontrak yang
terjalin sangat erat karena adanya keadaan saling membutuhkan. Petani
membutuhkan permodalan yang tinggi dari Pabrik Gula Ngadirejo yang berasal dari
modal KKP-E, sedangkan Pabrik Gula Ngadirejo membutuhkan pasokan tebu yang
didapat dari petani tebu. Petani tebu tidak hanya membutuhkan permodalan yang
tinggi dari Pabrik Gula Ngadirejo, namun petani tebu juga membutuhkan pembinaan
dalam perencanaan produksi mulai dari tanam hingga panen yang meliputi sumber
daya manusia, permodalan, teknologi, dan manajemen, selanjutnya jaminan
pengolahan setelah panen yang harus memenuhi syarat dan ketentuan Pabrik Gula
yaitu MBS (manis, bersih, dan segar), dan jaminan pemasaran dari Pabrik Gula
Ngadirejo Kabupaten Kediri yang nantinya hasil dari penjualan gula yang dilakukan
Pabrik Gula Ngadirejo akan memberikan jaminan pendapatan terhadap petani tebu mitra | en_US |