PENGARUH PARAMETER SIX BIG LOSSES TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (Studi Kasus Di Packaging Line PT Multi Bintang Indonesia)
Abstract
Tujuan dari TPM adalah untuk meningkatkan efektivitas mesin dengan,
mengatur penjadwalan penggantian komponen dan melakukan preventif maintenance,
mengatur kegiatan rutin operasi mesin dan perawatan, meningkatkan keterlibatan
partisipasi operator dalam proses-proses perawatan. Ketika kegagalan dan cacat
dieliminasi, laju kecepatan operasi mesin akan naik, biaya operasional akan
berkurang dan produktivitas akan meningkat. (Chlebus et all, 2015).
Hal yang sangat berpengaruh dalam efektivitas proses produksi ialah six big
losses. Six big losses merupakan penyebab peralatan produksi tidak beroperasi
dengan normal (Denso, 2006), yaitu: start up loss, set up or adjaustment loss, cycle
time losses, speed loss, breakdown loss dan defect loss. Six big lossess menjadi biang
keladi utama dalam menurunnya proses produksi.
Salah satu upaya untuk meningkatkan efektifitas proses produksi suatu
perusahaan yaitu dengan mengetahui dan menggunakan metode Overall Equipment
Effectiveness (OEE). Menurut Hansen (dalam Susetyo, 2009) OEE bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas peralatan lini produksi sehingga tercapai volume lebih besar
dengan hasil yang baik sehingga biaya produksi yang dikeluarkan rendah. Metode ini
digunakan karena perhitungannya didasarkan tidak hanya pada faktor ketersediaan
(availability) tetapi juga faktor unjuk kerja (performance) dan kualitas (quality rate).
Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai breakdown dan minor stops
dapat ditarik kesimpulan bahwasannya : Nilai efektivitas proses produksi bulan Maret adalah 66,74 %. Rugi-rugi plandown time sebesar 5,81%; change over 1,43%;
external stop 1,39%; breakdown 10,66%; minor stops 8,99% dan quality losses
0,50%. Besarnya breakdown bulan Maret 10,66% dan Bulan April 7,54%. Jadi,
mengalami penurunan sebesar 3,17%. Besarnya terjadinya minor stop mengalami
penurunan sebesar 1,23% setelah penggantian suction cup. Pada analisa minor stops
mesin crate cover, frekuensi terjadi minor stops setelah penggantian suction cup lebih
kecil daripada sebelum penggantian. Jadi, ini merupakan tindakan korektif yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang sebelumnya, hingga nantinya bisa
dijadikan standar perbaikan.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]