ALGORITMA ITERATIF PADA REKONTRUKSI CITRA TOMOGRAFI KAPASITANSI
Abstract
Sistem tomografi adalah suatu metode penggambaran penampang lintang obyek. Citra obyek dibangun dari data proyeksi yang terukur dengan menggunakan algoritma perekonstruksi citra. Data proyeksi diperoleh dengan cam menyinari obyek dengan gelombang elektromagnetik misalnya menggunakan sinar-x dan sinar-y. Pada penelitian ini obyek diapit oleh plat-plat kapasitor. Selanjutnya data yang diperoleh diolah menggunakan metode perekonstruksi citra yaitu SIRT dan Gauss-Seidel. Kedua metode tersebut telah diaplikasikan pada beberapa permasalahan, akan tetapi belum ada studi tentang sensitifitas algoritma terhadap kontras obyek dan pengaruh noise, sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut. Adapun tujuan penelitian diantaranya untuk mengetahui algoritma mana (SIRT dan Gauss-Seidel) yang lebih tangguh untuk menghasilkan rekonstruksi yang cepat dan akurat. Selain itu untuk mengetahui pengaruh kontras obyek dan noise terhadap kualitas citra yang tergambarkan. Penelitian ini dilakukan dengan metode simulasi data pengamatan. Obyek yang disimulasi berbentuk bujur sangkar yang dicacah dalam mxn sel. Dimana distribusi atenuasi ditentukan dan dibuat bervariasi. Untuk membedakannya, atenuasi dibuat secara homogen (obyek homogen) dan tak homogen (obyek tak homogen). Data yang dihasilkan direkonstruksi menggunakan algoritma SIRT dan Gauss-Seidel. Hasil rekonstruksi dimonitor dengan mehhat error. Kontras obyek pada hasil pencitraan diperlihatkan dengan cara memvariasikan atenuasi. Akan tetapi, pemberian atenuasi yang berbeda tidak mempengaruhi hasil pencitraan. Dan sini memperlihatkan bahwa kontras obyek tidak mempengaruhi citra yang dihasilkan. Kestabilan proses iterasi diuji dengan menambahkan noise pada penjumlahan sinar yang diukur. Dan hasil penelitian didapat bahwa citra hasil rekonstruksi SIRT dan Gauss-Seidel apabila dibandingkan untuk data tanpa noise dan data dengan noise dengan signal-to-noise yang telah ditentukan, terlihat bahwa SIRT secara umum mampu menghasilkan citra yang lebih bagus, tetapi lebih sensitif terhadap gangguan noise. Sedangkan citra yang dihasilkan Gauss-Seidel tampak lebih jelek namun lebih tahan terhadap noise dibandingkan SIRT.