MAJAS DALAM "BULAN DIBUAI AWAN: PUISI-PUISI PILIHAN" KARYA KATON BAGASKARA
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi alasan pemilihan judul yaitu pada teks puisi "Bulan Dibuai Awan" banyak terdapat kata atau kelompok kata yang berupa majas. Majas sangat penting bagi pengajaran sastra begitu juga pada startegi pembelajaran sastra di sekolah siswa dapat memahami nilai-nilai yang terkandung dalam puisi atau memahami arti dalam puisi. Penelitian ini mengambil objek penelitian teks "Bulan Dibuai Awan: Puisi-puisi Pilihan" karya Katon Bagaskara tahun 1996 yang diterbitkan oleh PT. Gramedia. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) jenis-jenis majas apakah yang terdapat dalam "Bulan Dibuai Awan: Puisi-puisi Pilihan" karya Katon Bagaskara, (2) makna majas apakah yang terdapat dalam "Bulan Dibuai Awan: Puisi-puisi Pilihan" karya Katon Bagaskara.Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan jenis-jenis majas teks "Bulan Dibuai Awan: Puisi-puisi Pilihan- karya Katon Bagaskara, (2) mendeskripsikan makna majas pada teks "Bulan Dibuai Awan: Puisi-puisi Pilihan" karya Katon Bagaskara. Penelitian dalam skripsi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yaitu: (1) membaca berulang-ulang, (2) menandai dengan memberi kode pada kata atau kelompok kata, dan (3) mencatat dan menginventaris data. Hasil jenis-jenis majas dalam "Bulan Dibuai Awan: Puisi-puisi Pilihan" karya Katon Bagaskara terdiri dari empat kategori: (1) majas perbandingan dibagi atas: (a) simile, (b) metafora, dan (c) personifikasi. (2) Majas pertautan dibagi atas: (a) metonimia, (b) paralelisme, dan (c) erotesis. (3) Majas pertentangan dibagi atas: (a) hiperbola dan (b) paradoks. (4) Majas perulangan adalah repetisi. Makna majas dalam "Bulan Dibuai Awan: Puisi-puisi Pilihan karya Katon Bagaskara mencakup: (1) makna cinta, (2) patriotisme, dan (3) kritik sosial. Saran-saran yang penulis berikan: (1) bagi pengajar bahasa khususnya guru-guru di SLTP/SMU agar pengajaran puisi jangan hanya diberikan secara teoritis saja tetapi harus ada aplikasinya secara nyata kepada siswa, yaitu berupa latihan-latihan membaca teks puisi, membuat sebuah puisi dan mengartikan puisi. (2) bagi pengkaji bahasa, penelitian ini sebagai salah satu bahan dalam mengkaji majas-majas lain (sinekdoke, klimaks, epos, allegori dan sebagainya)