dc.description.abstract | Berdasarkan data pra siklus yang dilakukan pada tanggal 26 Maret 2012
di kelas VIII A SMP Negeri 2 Balung, ditemukan aktivitas belajar dan ketuntasan
hasil belajar fisika siswa tergolong masih rendah serta karakter siswa masih perlu
dikembangkan.
Berdasarkan data hasil pra siklus, dari 32 siswa menunjukkan
hanya 43,75% siswa yang memperhatikan penjelasan guru sehingga dapat
diketahui karakter kerja keras masih perlu dikembangkan, 37,5% siswa yang aktif
mencatat sehingga dapat diketahui karakter kerja keras masih perlu
dikembangkan, tidak ada siswa yang bertanya pada saat proses belajar mengajar
berlangsung meskipun siswa tidak memahami materi yang disampaikan guru
sehingga dapat diketahui karakter rasa ingin tahu masih perlu dikembangkan,
43,75% siswa yang mengerjakan tugas sedangkan yang lain mencontek pada
teman yang mengerjakan sehingga dapat diketahui karakter jujur dan tanggung
jawab masih perlu dikembangkan. Ketuntasan hasil belajar fisika siswa kelas VIII
A SMP Negeri 2 Balung juga masih rendah. Berdasarkan data ulangan harian
kelas VIII A dari 32 siswa hanya 30% yang mendapatkan nilai
≥ 71 sedangkan
70% siswa lainnya mendapatkan nilai < 71.
Berdasarkan uraian di atas masalah yang ada yaitu aktivitas belajar siswa
rendah, kararter siswa masih belum berkembang dan ketuntasan hasil belajar
siswa rendah, maka diperlukan perbaikan pembelajaran melalui penerapan model
pembelajaran Experiental Learning berbasis pengembangan karakter siswa
dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa
serta mengembangkan karakter siswa menggunakan model pembelajaran
Experiental Learning berbasis pengembangan karakter siswa. Model
pembelajaran Experiental Learning berbasis pengembangan karakter dalam pembelajaran IPA fisika terdapat kerjasama antar siswa dalam kelompok,
motivasi, eksperimen, diskusi, presentasi di depan kelas, dan aktivitas berkarakter
sehingga dapat melatih siswa untuk saling berbagi memiliki rasa tanggung jawab,
aktif menjawab pertanyaan, berani berbicara di depan kelas, memotivasi siswa
dalam belajar, siswa lebih percaya atas kebenaran dari percobaannya sendiri, serta
siswa dapat berprilaku baik.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sehingga subyek penelitian
sudah ditetapkan di kelas VIII A SMP Negeri 2 Balung tahun ajaran 2011/2012
yang dimulai tanggal 13 Maret 2012 sampai dengan 5 Mei 2012. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes, wawancara, dan
dokumentasi. Data yang didapatkan adalah aktivitas guru dan aktivitas siswa serta
karakter siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan hasil belajar pada
siklus I dan siklus II serta hasil wawancara dengan guru bidang studi dan siswa.
Data tentang aktifitas belajar dan karakter siswa diperoleh dari hasil
observasi dengan instrumen observasi. Ketuntasan hasil belajar fisika siswa
diperoleh dari hasil post test dan observasi. Aktivitas belajar, karakter, dan
ketuntasan belajar fisika siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan.
Aktifitas belajar siswa yang meliputi mendengarkan penjelasan guru,
mengerjakan tugas, bertanya, melakukan ekpserimen, dan mencatat mengalami
peningkatan dan karakter siswa yang meliputi jujur, tanggung jawab, kerja keras,
rasa ingin tahu, disiplin sudah berkembang menjadi membudaya. Berdasarkan
analisis hasil belajar fisika pada siklus I diperoleh ketuntasan hasil belajar fisika
siswa secara klasikal sebesar 62,5%. Siklus 2 diperoleh ketuntasan hasil belajar
fisika siswa secara klasikal sebesar 87,5%. Dari hasil di atas menunjukkan bahwa
model pembelajaran Experiental Learning berbasis pengembangan karakter
siswa dapat meningkatkan aktivitas belajar dan ketuntasan hasil belajar fisika
siswa serta dapat mengembangkan karakter siswa. | en_US |