Show simple item record

dc.contributor.authorMutrofin
dc.date.accessioned2016-09-20T01:48:33Z
dc.date.available2016-09-20T01:48:33Z
dc.date.issued2016-09-20
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77060
dc.description.abstractMENTERI Keuangan Amerika Serikat, Lawrence Summers, dalam pembukaan Economic and Social Conference (Ecosoc) yang diketuai oleh ahli Indonesia Makarim Wibisono di New York (Kompas, 7 Juli 2000) mengatakan, ada lima faktor penyebab kegagalan negara berkembang meraih kemajuan ekonomi. Salah satu di antaranya ialah kelemahan dalam investasi pendidikan. Hal itu mengisyaratkan betapa penting setiap negara berkembang (termasuk Indonesia tentunya) memperhatikan prioritas investasi pendidikan, baik dalam hal kuantitas maupun kualitasnya. Kuantitas, selain menyangkut nominal besar, juga proporsi memadai memadai, yakni berapa persen dari Gross National Product (GNP) per kapita dan atau berapa persen dari anggaran belanja nasional. Sedangkan kualitas berkaitan dengan untuk apa anggaran sebesar itu dibelanjakanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSEKOLAHen_US
dc.titlePARADIGMA BARU PENGELOLAAN SEKOLAHen_US
dc.typePapersen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • LSP-Papers [138]
    Koleksi Makalah Yang Disampaikan Dalam Seminar

Show simple item record