PENGARUH DIABETES SELF MANAGEMENT EDUCATION AND SUPPORT (DSME/S) TERHADAP EFIKASI DIRI KLIEN DIABETES MELITUS (DM) TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATRANG KABUPATEN JEMBER
Abstract
Diabetes melitus tipe 2 (DM) merupakan Penyakit kronis yang terjadi pada orang dewasa sehingga memerlukan pengawasan dan perawatan secara terus- menerus. Seseorang yang memiliki efikasi diri rendah akan mengakibatkan pengelolaan dan perawatan DM tipe 2 menurun, sehingga meningkatkan komplikasi pada penyakitnya. Pasien DM tipe 2 tidak akan berhasil jika sekedar mengetahui pengetahuan, sikap, dan ketrampilan tertentu tanpa adanya efikasi diri yang tinggi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Patrang Kabupaten Jember didapatkan hasil bahwa pasien yang megalami DM kurang mengerti menganai penatalaksanaan kontrol DM, selain itu penjelasan pelayanan kesehatan tentang DM (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) kurang maksimal, sehingga pasien DM kurang mampu dalam perawatan secara mandiri.
Pencegahan dan pengelolaan DM dapat dilakukan dengan manajemen diabetes melalui pendidikan kesehatan. Pendidikan yang diberikan kepada pasien DM berupa Diabetes Self Management Education and support (DSME/S). DSME/S merupakan teknik mengkodifikasi secara signifikan dari dukungan orang sekitar, terutama untuk mendorong perubahan perilaku, pemeliharaan, dan mengatasi psikososial yang berhubungan dengan diabetes. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh DSME/S terhadap efikasi diri pada pasien DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Patrang Kabupaten Jember. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru terhadap efikasi diri pada pasien DM sehingga metode pembelajaran DSME./S dapat dipublikasikan ke dalam layanan kesehatan kususnya pada pasien DM.
Metode penelitian yang digunakan dengan desain penelitian quasi eksperimental dengan rancangan pre test dan post test with control group design. Pengambilan sampel menggunakan teknik probability yaitu simple random sampling dengan jumlah terbagi menjadi 2 sampel yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan besar sampel 30 orang terbagi menajdi 15 orang pada masing-masing kelompok. Analisa data menggunakan uji Paired T-test dan Independent T-test. Uji Paired T-test digunakan untuk mengetahui efikasi diri sebelum dan setelah dilakukan DSME/S pada kelompok perlakuan dan mengetahui perbedaan efikasi diri saat observasi awal dan observasi akhir pada kelompok kontrol. Uji Independent T-test digunakan untuk mengetahui perbedaan efikasi diri antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Hasil analisis menggunakan uji Paired T-test diperoleh nilai t sebesar -13,934, nilai p pada kelompok perlakuan sebesar 0,000 dan 0,00 pada kelompok kontrol. Nilai p pada kedua kelompok tersebut < α (α =0,05) yang berarti ada perbedaan efikasi diri sebelum dan sesudah diberikan DSME/S pada kelompok perlakuan dan ada perbedaan pada kelompok kontrol saat observasi awal dan observasi akhir. Hasil analisis menggunakan uji Independent T-test diperoleh nilai p < α (α =0,05) yaitu sebesar 0,000 berarti ada perbedaan efikasi diri antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kesimpulan peneliti ini adalah ada pengaruh DSME/S terhadap efikasi diri pada pasien DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Patrang Kabupaten Jember. Hasil yang didapatkan oleh peneliti bahwa ada pengaruh, diharapkan DSME/S dapat dijadikan materi dalam pembelajaran asuhan keperawatan pada pasien DM tipe 2, sebagai sumber referensi, menjadi program promosi kesehatan, dan dapat diterapkan oleh masyarakat.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]