PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK TEMBAKAU DENGAN CAMPURAN CaO & SrO SEBAGAI KATALIS HETEROGEN
Abstract
Tembakau dikenal sebagai bahan baku utama dalam produk rokok dan cerutu hanya memanfaatkan bagian daunnya. Akibatnya menyisakan batang, ranting, akar, dan daun tembakau yang kecil sebagai limbah. Sebagai alternatif pemanfaatannya adalah diekstrak minyaknya dan dikonversi menjadi biodiesel.
Penelitian ini bertujuan mengetahui rendemen biodiesel yang dihasilkan pada berbagai variasi perbandingan katalis CaO/ SrO dan mengetahui karakteristiknya. Metode ekstraksi minyak yang digunakan yaitu ekstraksi soxhlet sedangkan pelarut yang digunakan yaitu n-heksana, konversinya dengan transesterifikasi dengan perbandingan minyak:metanol yaitu 1:15. Minyak tembakau hasil ekstraksi dianalisis komposisi senyawanya menggunakan GC-MS. Rendemen minyak biji tembakau yang diperoleh sebesar 17,78%.Kadar FFA (Free Fatty Acid) minyak 5,92% karenanya sebelum dikonversi menjadi biodiesel diesterifikasiterlebih dahulu hingga kadar FFA minyak < 2%.
Massa jenis dan viskositas kinematik minyak tembakau sangat tinggi yaitu 0,914 g/cm3dan 108,3 cSt sehingga perlu dilakukan transesterifikasi untuk menurunkan massa jenis dan viskositas kinematiknya. Rendemen biodiesel yang diperoleh dengan variasi rasio katalis CaO:SrO 100:0, 70:30, 60:40, 50:50, 40:60, dan 30:70 masing-masing 30,74%, 44,58%, 48,29%, 52,69%, 29,46%, 27,01%, dan 24,34%. Sifat fisik turun dibanding minyak tembakau massa jenis dan viskositas kinematik yaitu 0,886 g/cm3dan 3,2 cSt. Hasil ini sudah sesuai dengan standar SNI. Identifikasi dengan GC-MS biodiesel dilakukan untuk membuktikan bahwa senyawa yang diperoleh merupakan metil ester. Senyawa metil ester yang terkandung dalam biodiesel antara lain metil kaprilat, metil pelargonat, metil palmitat, metil linoleat, metil palmitolinoleat, metil oleat, dan metil stearat di mana kelimpahan tertinggi yaitu metil palmitolinoleat.