• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT INFEKSI DAN TINGKAT KONSUMSI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 25-59 BULAN (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

    Thumbnail
    View/Open
    Neni Hariyati 112110101059-1.pdf (2.231Mb)
    Date
    2016-09-01
    Author
    Hariyati, Neni
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Stunting merupakan suatu terminologi untuk tinggi badan yang dibawah persentil -3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Retardasi pertumbuhan linear (stunting) menunjukkan gizi yang kronis, yang terjadi dalam jangka waktu lama. Anak yang menderita stunting berat mempunyai rata-rata IQ 11 poin lebih rendah dibandingkan rata-rata anak-anak yang tidak stunting. Anak yang mengalami stunting akan mengalami hambatan perkembangan mental dan kecerdasan, namun hal ini baru akan terlihat pada usia dewasa seperti kualitas kerja yang tidak kompetetif dan akhirnya berakibat pada rendahnya produktivitas ekonomi. Di Indonesia, diperkirakan 7,8 juta anak usia di bawah 5 tahun mengalami stunting. Riskesdas 2013, melaporkan bahwa 1 dari 3 anak balita di Indonesia mengalami stunting dengan prevalensi 37,2%. Menurut hasil survei Pemantauan Status Gizi (PSG) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, pada tahun 2013 presentase stunting di Kabupaten Jember sebesar 43,3%. Berdasarkan hasil pendataan stunting di Kabupaten Jember, diketahui bahwa wilayah kerja Puskesmas Kalisat memiliki prevalensi stunting tertinggi nomor 2 di Kabupaten Jember sebesar 85,7%, yang berarti dari 7 balita yang diperiksa 6 balita dilaporkan mengalami stunting. Pada penelitian yang dilakukan Ramli et al (2009: 8) menyebutkan bahwa prevalensi stunting dan severe stunting lebih tinggi pada anak usia 24-59 bulan. Faktor penyebab langsung terjadinya stunting adalah ketidakseimbangan gizi/faktor gizi dalam makanan yang dikonsumsi dan terjangkitnya penyakit infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara riwayat infeksi dan tingkat konsumsi dengan kejadian stunting pada anak usia 25-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76881
    Collections
    • UT-Faculty of Public Health [2304]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository