EFEK PEMBERIAN KAFEIN TERHADAP JUMLAH SEL OSTEOKLAS PADA TULANG ALVEOLAR GIGI MARMUT (Cavia cobaya) YANG DIINDUKSI GAYA MEKANIS ORTODONTI
Abstract
Dewasa ini, kesadaran masyarakat untuk terus memperhatikan kesehatan gigi dan mulut semakin tinggi. Masyarakat mulai menyadari bahwa kesehatan rongga mulut sangat ditentukan oleh faktor kebersihannya. Posisi dan relasi oklusi gigi juga mempengaruhi tingkat kesulitan proses pembersihan di dalam rongga mulut. Oklusi yang salah dapat dikoreksi dengan menggunakan alat ortodonti lepasan, alat ortodonti cekat maupun alat miofungsional. Prinsip penggunaan alat ortodonti adalah pemberian beban berupa gaya mekanis yang adekuat pada gigi dan jaringan pendukungnya yaitu ligamen periodontal, sementum dan tulang alveolar. Gaya mekanis yang adekuat diperlukan untuk menginduksi proses pergerakan gigi. Proses perawatan ortodonti merupakan serangkaian proses yang kompleks sehingga para ortodontis banyak melakukan penelitian agar waktu terapi ortodonti dapat dipercepat, salah satunya adalah dengan menggunakan kafein. Kafein merupakan senyawa yang terkandung dalam beberapa jenis minuman seperti kopi, teh, coklat dan minuman berkarbonasi. Senyawa kafein diduga dapat mempercepat proses pergerakan gigi sehingga dapat mempercepat waktu terapi ortodonti.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian kafein terhadap jumlah sel osteoklas pada tulang alveolar sisi tekanan gigi marmut (Cavia cobaya) yang diinduksi gaya mekanis ortodonti. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional deskriptif yang dilaksanakan pada bulan Januari-April 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, dan Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya. Populasi penelitian adalah hewan coba marmut (Cavia cobaya) sebanyak 4 ekor untuk setiap kelompok. Kelompok terdiri atas kelompok kontrol dengan pemasangan karet separator ortodonti selama 2 dan 3 minggu, serta kelompok perlakuan dengan pemasangan karet ortodonti dan kafein selama 2 dan 3 minggu. Penelitian diawali dengan mengadaptasikan hewan coba dengan lingkungan kandang dan makanan. Kemudian melakukan pemasangan karet separator ortodonti dan pemberian kafein selama 2 dan 3 minggu. Setelah proses perlakuan selesai, hewan coba dieuthanasia dengan menggunakan ketamin dosis letal, kemudian bagian insisivus rahang atas dipotong dan dilakukan pemrosesan jaringan. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah sel osteoklas meningkat setelah pemberian kafein. Jumlah sel osteoklas terbesar terdapat pada kelompok perlakuan dengan karet separator dan kafein 3 minggu. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa kafein dapat meningkatkan jumlah sel osteoklas pada tulang alveolar gigi marmut yang diinduksi gaya mekanis ortodonti.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]