dc.description.abstract | Tujuan implementasi pengendalian proses produksi adalah untuk menjamin proses produksi berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan meminimalkan segala penyimpangan yang mungkin terjadi yang menyebabkan target produksi tidak tercapai. PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Kayumas Situbondo merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan salah satu kebun atau unit usaha dari PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) yang memproduksi kopi luwak. Hasil produksi perusahaan sekitar 75 persen diorientasikan untuk ekspor dan 25 persen untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Permasalahan pada produksi kopi luwak di perusahaan adalah tidak tercapainya target produksi karena terdapat kendala pada input, yaitu kuantitas dan kualitas bahan baku buah kopi arabika di perusahaan yang tidak stabil setiap tahun, serta terdapat hewan luwak yang sakit. Selain itu juga terdapat kendala pada transformasi di tahap penggerbusan yang menyebabkan produk cacat. Perusahaan melaksanakan pengendalian proses produksi untuk mengatasi kendala yang terjadi agar target produksi dapat tercapai. Pelaksanaan pengendalian proses produksi di perusahaan dilakukan secara terus-menerus di setiap tahapan produksi. Hal tersebut dikarenakan pada produksi kopi luwak terdiri atas banyak tahap yang setiap tahapnya dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi pengendalian proses produksi kopi luwak yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Kayumas Situbondo.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian adalah di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Kayumas Situbondo. Penentuan informan pada penelitian ini langkah pertama yang dilakukan, yaitu dengan menentukan key informant yang selanjutnya digunakan teknik snowball untuk menentukan informan selanjutnya. Proses pengumpulan data pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara, serta pengumpulan data sekunder berupa dokumentasi. Peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, dan diskusi teman sejawat. Analisis data menggunakan domain dan taksonomi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pengendalian proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan dimulai dari faktor-faktor produksi (input), proses produksi (transformasi), hasil produksi (output), dan informasi umpan balik (feedback). Pengendalian proses produksi pada input meliputi bahan baku buah kopi arabika, tenaga kerja, mesin produksi, dan hewan luwak. Pengendalian proses produksi pada tahap transformasi meliputi pemberian buah kopi pada luwak, pengumpulan biji kopi bercampur kotoran luwak, pencucian, penjemuran, penyimpanan, penggerbusan, dan sortasi kopi pasar. Pengendalian pada tahap output meliputi pengkavlingan dan pengiriman. Pengendalian proses produksi pada tahap feedback meliputi evaluasi target produksi dan data produksi kopi luwak, hasil analisa uji petik dan uji cita rasa, serta evaluasi data permintaan. Jenis pengendalian yang diterapkan perusahaan adalah pengendalian yang berkesinambungan (concurrent control) dengan metode pengendalian proses produksi pengawasan arus (flow control). | en_US |