STRATEGI USAHA DALAM KOMERSIALISASI KOMODITAS PISANG MAS KIRANA DI DESA KANDANGTEPUS, LUMAJANG
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi usaha
dalam komersialisasi komoditas pisang mas kirana di Desa Kandangtepus Lumajang.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah mengembangkan ilmu pengetahuan
khususnya sosiologi pertanian sebagai referensi penelitian selanjutnya serta dapat
memberikan informasi tentang permasalahan dalam masyarakat pertanian sebagai
bahan pengambilan kebijakan dalam proses pembangunan masyarakat pertanian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, sebab dengan
pendekatan penelitian secara kualitatif akan memperoleh informasi secara mendalam
mengenai pokok permasalahan yang diteliti. Untuk lokasi penelitian dipilih Desa
Kandangtepus, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Pemilihan lokasi
penelitian dipilih karena Desa Kandangtepus salah satu wilayah penghasil komoditas
pisang mas kirana yang bermitra dengan perusahaan agribisnis yang mengalami
perubahan pangsa pasar sehingga membuat petani melakukan strategi usaha
komoditas pisang mas kirana. Informan dalam penelitian ini adalah para petani pisang
mas kirana. Untuk teknis penulisan dari data yang diperoleh menggunakan data
primer dan data skunder yang didapat dari observasi, metode wawancara secara
mendalam, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan prosedur
deskriptif kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa kondisi pertanian pisang mas kirana
mengalami perkembangan pesat setelah terbukanya pasar sehingga membuat pisang
mas kirana menjadi sebuah komoditas unggulan. Masuknya perusahaan agribisnis
sebagai mitra dalam pemasaran buah pisang mas kirana membuat permintaan pasar mengalami peningkatan dan membuat harga menjadi lebih stabil. Perkembangan
pertanian pisang yang semakin luas membuat instansi pemerintah maupun swasta
turut berperan untuk memberikan bantuan penyuluhan SPO (Standart Prosedur
Operasional) dari dinas pertanian dan salah satu Bank BUMN yang memberikan
kredit lunak. Petani yang memiliki modal besar juga mencari peruntungan dalam
pemasaran dengan cara membuat label kemasan sendiri kemudian memasarkannya
sendiri ke pasar modern. Hal itu menyebabkan mengubah pola pertanian menjadi
komersial yang berorientasi pasar dengan mengoptimalkan sumber daya yang
dimiliki. Hal tersebut juga didukung dengan kondisi pertanian kopi yang sebelumnya
mendominasi di Desa Kandangtepus mengalami penurunan produksi yang
disebabkan serangan hama yang menyebabkan pendapatan petani menjadi menurun.
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya perusahaan yang memiliki
standarisasi berupa sistem penyortiran buah pisang mas kirana yang terdiri dari grade
A, B dan C. Semakin tinggi grade yang dihasilkan oleh petani maka semakin tinggi
pula pendapatan yang diperoleh sehingga petani melakukan strategi usaha untuk
meningkatkan kualitas buah pisang mas kirana yang dihasilkan. Petani melakukan
perawatan intensif berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari petugas penyuluh
lapang. Pisang mas kirana yang saat ini menjadi komoditas komersial disebabkan
oleh terbuka lebarnya peluang pasar yang menyebabkan petani berbondong-bondong
mengubah tanaman mereka menjadi pisang mas kirana. Perubahan komoditas ini
dilakukan atas dasar pertimbangan untung rugi dimana petani merasa mendapatkan
keuntungan lebih banyak daripada menanam kopi. Hal ini berdampak pada perubahan
terhadap pola pertanian dan perubahan pandangan mereka mengenai pisang mas.
kestabilan harga yang ditawarkan oleh perusahaan pemasaran pisang mas menjadikan
peningkatan posisi tawar petani yang sebelumnya tergantung dengan adanya
tengkulak yang dikenal dengan sistem ijon. Petani yang dulunya menjadikan buah
pisang mas sebagai tanaman sampingan, kini dianggap sebagai komoditas unggul dan berorientasi pada pasar.