POLA AKTIVITAS SOSIAL MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI PANTAI PAYANGAN, KECAMATAN AMBULU
Abstract
Masyarakat di Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu,
merupakan masyarakat yang memiliki kerentanan tinggi terkena resiko bencana. Hal
tersebut terjadi karena masyarakat di Dusun Watu Ulo menempati wilayah pesisir
Pantai Payangan. Jarak antara pemukiman warga berada dekat dengan bibir Pantai
Payangan, padahal Pantai Payangan pernah terjadi bencana tsunami pada 3 Juni 1994.
Meskipun kejadian tsunami di Pantai Payangan tahun 1994 lalu terjadi dengan skala
kecil, akan tetapi tidak menutup kemungkinan Pantai Payangan kembali mengalami
bencana tsunami bahkan dengan skala yang lebih besar.
Penelitian ini berfokus pada aktivitas sosial dalam keterlibatan masyarakat
dalam menghadapi ancaman tsunami di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini ada dua, yaitu 1) bentuk-bentuk
aktivitas sosial dalam keterlibatan masyarakat menghadapi ancaman tsunami di
Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu; 2) faktor pendukung dan faktor penghambat
aktivitas sosial masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami di Pantai Payangan,
Kecamatan Ambulu. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif
deskriptif. Penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling, informan
dibagi berdasarkan informan pokok dan informan sekunder. Pengumpulan data
dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian tersebut, peneliti menemukan bentuk-bentuk aktivitas sosial
dalam keterlibatan masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami di Pantai
Payangan, Kecamatan Ambulu. Dari informasi yang diperoleh dari beberapa
informan, aktivitas sosial dalam keterlibatan masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami di Pantai Payangan, meliputi: 1) bentuk keterlibatan berdasarkan inisiatif
masyarakat, dilakukan melalui penghijauan daerah pinggir pantai dan
memperkenalkan pengetahuan bencana pada sekolah di Desa Sumberejo; 2) bentuk
keterlibatan berdasarkan program dari pemerintah dalam program Destana (Desa
Tangguh Bencana), kegiatannya meliputi sosialisasi, pelatihan dan simulasi bencana.
Terdapat faktor-faktor pendukung keterlibatan masyarakat dalam menghadapi
ancaman tsunami di Pantai Payangan, meliputi: 1) dukungan keterlibatan masyarakat
berdasarkan kesadaran masyarakat menempati wilayah “hazard”; 2) dukungan
keterlibatan masyarakat berdasarkan faktor traumatik atas kejadian tsunami tahun
1994; 3) dukungan keterlibatan masyarakat berdasarkan kesadaran pentingnya
peningkatan pengetahuan bencana. Selain adanya faktor-faktor pendukung, terdapat
faktor-faktor penghambat keterlibatan masyarakat dalam menghadapi ancaman
tsunami di Pantai Payangan, meliputi: 1) terdapat dominasi lingkungan terhadap
kehidupan manusia; 2) tidak semua elemen dalam masyarakat mempunyai kesadaran
tentang upaya pengurangan resiko bencana.