PENGARUH CACAT VOID TERHADAP KEKUATAN MEKANIK KOMPOSIT MATRIK POLYESTER ETERSET 2504 APT ADITIF PARTIKEL MONTMORILLONITE
Abstract
Komposit didefinisikan sebagai kombinasi antara dua material atau lebih yang
berbeda bentuknya, komposisi kimianya, dan tidak saling melarutkan dimana material
yang satu berperan sebagai penguat dan yang lainnya sebagai pengikat. Komposit
disusun dari dua komponen yaitu matrik atau resin dan reinforcement atau penguat.
Penggunaan material yang tidak dapat diperbarui memicu para peneliti untuk
mengembangkan partikel montmorillonite sebagai filler komposit. Keunggulan
partikel montmorillonite adalah tahan terhadap panas, sumber yang melimpah dan
murah. Penelitian yang digunakan menggunakan metode vacuum. Variabel yang
digunakan meliputi variasi ukuran partikel dengan mesh 30, 40,50, 60, 70, 80, 90,
100, 120, 150 dengan matrik polyester berpenguat partikel montmorillonite dengan
fraksi berat partikel 40%, sedangkan parameter yang digunakan adalah jumlah void,
kekuatan bending dan struktur makro dan mikro komposit partikel montmorillonite.
Dari hasil foto makro menunjukkan terjadinya pengendapan partikel (MMT)
yang berbeda pada spesimen komposit. Berat jenis yang berbeda pada tiap partikel,
semakin kecil ukuran partikel berat jenisnya semakin besar. Dengan fraksi berat yang
sama maka akan terjadi pengendapan. Sedangkan pada analisa berupa grafik, terjadi
peningkatan void setelah penambahan partikel mesh 30 terhadap resin polyester.
Namun secara perlahan pada mesh 30 sampai 150 jumlah void mengalami penurunan.
Pada penelitian ini jumlah void yang masuk standar ASTM D2734 adalah mesh 120-
150 dengan jumlah void 0,93% dan 0,86%. Sedangkan untuk kekuatan bending, resin
murni sampai mesh 30 mengalami penurunan dari 2,6107 (N/mm2) sampai 0,4374 (N/mm2). Namun pada variasi mesh 30 sampai 150 nilai kekuatan bending perlahan
meningkat dengan nilai optimal sebesar 0,6624 (N/mm2) pada komposit partikel mesh
150. Hal ini dikarenakan pada spesimen komposit partikel mesh 150 jumlah void
lebih kecil sehingga kekuatan bending meningkat. Pada saat pengujian bending
patahan yang terjadi pada spesimen adalah patah getas. Pada foto mikro dapat dilihat
pada mesh 30 sampai 150 ukuran gelembung udara dan rongga pada komposit
partikel (MMT) semakin menurun. Hal ini terjadi karena semakin kecil ukuran
partikel pada komposit maka ikatan antara partikel dan resin semakin baik. Partikel
yang kecil mengakibatkan gelembung udara dalam spesimen menjadi menurun secara
signifikan.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4149]