PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SDN SUMBERSARI 01
Abstract
Hasil penelitian menunjukkan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) pada pokok bahasan
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dilakukan melalui enam tahap
pembelajaran yang meliputi tahap penyampaian itujuan dan motifasi siswa, tahap
pembagian kelompok, tahap persentasi dari guru, tahap kegiatan belajar dalam tim
(kerja tim), tahap kuis (evaluasi), dan tahap penghargaan prestasi tim. Pada tahap
penyampaian tujuan dan motivasi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, serta
memotivasi siswa untuk belajar. Pada fase pembagian kelompok guru membagi
siswa menjadi 8 kelompok yang masing-masing beranggotakan 4-5 orang siswa.
Pada tahap ini di siklus I guru sangat kesulitan mengatur siswa karena mereka
belum terbiasa dengan belajar berkelompok, sebagian besar siswa kecewa karena
tidak dapat berkelompok dengan teman yang disukai, namun berbeda pada siklus
II siswa sangat mudah diatur dan secepat mungkin berkumpul dengan kelompok
yang sudah ditentukan, mereka sangat menyukai belajar kelompok karena bisa
bekerjasama memecahkan soal dan jika mereka kompok mereka bisa mendapat
hadiah. Tahap persentasi dari guru, guru menyampaikan materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat dengan bantuan alat peraga garis bilangan diselingi
pertanyaan-pertanyaan pada siswa, sebelum guru menjelaskan materi
pembelajaran guru terlebih dahulu menyampaiakan prosedur kerja alat peraga
garis bilangan. Siswa sangat antusias mendengarkan penjelasan guru, alat peraga
yang dibawa guru menarik sehingga siswa memperhatikan penjelsan guru dengan
baik. Tahap kegiatan belajar dalam tim (kerja tim) pada tahap ini siswa besamasama
dengan kelompoknya memecahkan soal yang diberikan oleh guru, hal ini
bertujuan untuk mengembangkan potensi belajar siswa melalui kerja sama tim.
Tahap kuis (evaluasi) guru memberikan soal-soal individu pada siswa dan mereka
harus mengerjakannya sendiri-sendiri, hal ini bertujuan untuk mengukur seberapa
dalam pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan guru. Tahap
prestasi tim, guru memilih tim yang kompak dan mampu mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru tepat dan cepat, kelompok yang paling dulu mengumpulkan
tugas dan mendapat poin tertinggi akan diberi hadiah oleh guru berupa buku tulis
dan bolpoin tujuannya supaya siswa lebih semangat lagi untuk belajar.
. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Sumbersari 01
Jember pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Indikator
pencapaian aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada persentase skor rata-rata
aktivitas belajar siswa untuk masing-masing aktivitas belajar sebagai berikut:
memperhatikan penjelasan guru sebesar 77,57% pada siklus I menjadi 81,76%
pada siklus II, mengajukan pertanyaan sebesar 79,04% pada siklus I menjadi
84,46% pada siklus II, diskusi bersama kelompok sebesar 78,31% pada siklus I
menjadi 86,49% pada siklus II, persentasi kelompok sebesar 77,94% pada siklus I
menjadi 82,43% pada siklus II, dan mencatat penjelasan guru sebesar 69,12%
pada siklus I menjadi 84,46% pada siklus II. Indikator pencapaian hasil belajar
siswa tersebut dapat dilihat pada nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I sebesar
75,77 menjadi 82,47 pada siklus II.
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, terdapat saran
yang perlu dipertimbangkan yaitu dalam menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada fase pembagian kelompok, sebaiknya di lakukan satu
hari sebelum dilakukan pembelajaran agar waktu tidak banyak tersita untuk
pembagian kelompok.