Show simple item record

dc.contributor.advisorSari Hardiani, Ratna
dc.contributor.advisorSulistyorini, Lantin
dc.contributor.authorAmalia, Dina
dc.date.accessioned2016-08-18T02:11:33Z
dc.date.available2016-08-18T02:11:33Z
dc.date.issued2016-08-18
dc.identifier.nim122310101037
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76579
dc.description.abstractKesehatan seorang individu dapat ditentukan dari keadaan gizinya. Asupan gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan seseorang (Kemenkes RI, 2014:1). Salah satu jenis makanan bergizi pada awal-awal kehidupan adalah Air Susu Ibu (ASI). World Health Organization (WHO) dan The United Nations Children’s Fund (UNICEF) merekomendasikan pemberian ASI kepada bayi di sarankan setidaknya sampai bayi usia 6 bulan tanpa makanan tambahan lain dan dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih (Infodatin Kemenkes RI, 2014:1). Indonesia telah membuat program dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif yang tercantum didalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif. Namun pada kenyataannya hal ini belum mendukung tercapainya angka cakupan sesuai target. Rendahnya pemberian ASI berhubungan dengan berbagai faktor salah satunya dukungan keluarga (Marpaung, 2014:50).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectgrandmother support, exclusive, non-exclusive, and breastfeedingen_US
dc.titlePERBEDAAN DUKUNGAN NENEK DALAM KELUARGA EXTENDED FAMILY PADA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN TIDAK EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record