Pengendalian Hayati Bakteri Busuk Batang Berlubang, Erwinia carotovora pada Tembakau dengan Bacillus spp.
View/ Open
Date
2013-12-10Author
Rachmi Masnilah
Panirnan Ashna, Mihardjo
Metadata
Show full item recordAbstract
Baclus spp. merupakan bakteri yang bersifat menguntungkan,
karena mempunyai sifat antagonis. Dapat dimanfaatkan sebagai upaya
pengendalian hayati karena adanya daya antagonistik yang mengganggu
patogen diantaranya adalah bakteri penyebab busuk batang berlubang
pada tembakau yang merupakan penyakit penting dan saat ini menjadi
masalah diJember.
Pengendalian hayati didalam konsep dasar PHT memegang
peranan yang sangat penting. Penggunaan agensia pengendalian hayati
makin memperoleh perhatian yang sangat besar karena bahaya pengaruh
samping penggunaan pestisida kimiawi tehadap lingkungan. Bact7lus spp.
merupakan salah satu altematif untuk mengendalikan bakteri penyebab
bususk batang berlubang pada tembakau tanpa menimbulkan dampak
negatifterhadap lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formulasi Bacillus spp.
isolat indogenus yang dapat digunakan untuk pengendalian hayati bakteri
busuk batang berlubang Erwinia coratovora yang efektif dan efisien serta
ramah lingkungan. Penelitian tersebut diharapkan bapat memberikan
manfaat berupa penekanan terhadap penyebab penyakit busuk batang
berlubang E. coratovora, mengurangi biaya pengendalian dan
meningkatkan produktifitas tanaman tembakau serta mengurangi dampak
negatif penggunaan pestisida sintetis.
Metode penelitian yang digunakan adalah (1) pembiakan massal
Bac#fus spp. isolat indogenus; {2) Pembuatan formulasi Bacillus spp.
isolat indogenus; (3) Uji mutu {qualr$ contrc{) terhadap formulasi Bacillus
spp.; (4) Uji efikasi dan persistensi fomulasi Bacillus spp. di rumah kaca
dan di lapangan.
Hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Pembiakan massal Bacillus
spp. dapat menggunakan medium Yeasf Peptan cair dan air pepton 1%;
(2) Formulasi Eacillus spp. pada berbagai media dan kemasan masih
mampu bertahan sampai '12 minggu dan masih mampu menekan
pe*umbuhan E carotovora secara in vitro dan secara in vivo di rumah
kaca; (3) Formulasi Bacillus spp. mempunyai efektivitas yang sama dalam
menekan E carotovora'di rumah kaca dan di lapangan dan mampu
meningkatkan pertumbuhan tanaman tembakau; (4) Persistensi Bacillus
spp. yang diaplikasikan pada tanah mampu bertahan sampai tiga minggu
sedangkan yang diaplikasikan pada daun hanya mampu bertahan sampai
dua hari setelah aplikasi.
Kegiatan penelitian diharapkan memberikan kontribusi ilmiah dalam
pengembangan teknik pengendalian penyakit tanaman khususnya
tembakau sebagai inovasi teknologi yang dapat dipatenkan. Dengan
demikian hasil penelitian ini dapat digunakan secara luas untuk
pengendalian penyakit pada pertanaman tembakau.