EFEK KAFEIN TERHADAP JUMLAH SEL OSTEOSIT PADA DAERAH TEKANAN TULANG ALVEOLAR GIGI TIKUS YANG DIINDUKSI GAYA ORTODONTI
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan jumlah sel osteosit pada daerah tekanan tulang alveolar gigi tikus yang diinduksi gaya ortodonti dengan pemberian kafein. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Populasi penelitian adalah hewan coba tikus Sprague Dawley yang terbagi menjadi 2 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 4 tikus, yaitu kelompok kontrol yang hanya diinduksi gaya otodonti dan kelompok perlakuan yang diinduksi gaya ortodonti serta pemberian kafein selama 21 hari. Setelah proses perlakuan selesai, hewan coba dieuthanasia pada hari ke-22 menggunakan eter secara inhalasi, kemudian dipotong regio molar rahang atas kanan dengan Ni-Ti closed coil spring tetap terpasang pada
gigi, dilakukan pemrosesan jaringan dengan menggunakan EDTA 10% selama 1,5 bulan untuk proses dekalsifikasi, pengecatan jaringan menggunakan Hematoksilin Eosin (HE), dan melakukan pengamatan serta penghitungan jumlah sel osteosit pada mikroskop cahaya binokuler pada pembesaran 400x. Data yang diperoleh diuji normalitas dengan uji Kolmogrov-Smirnov dan uji homogenitas menggunakan uji Levene’s Test, kemudian dilanjutkan uji Independent T-test.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan rata-rata jumlah sel osteosit pada daerah tekanan tulang alveolar kelompok perlakuan lebih tinggi daripada kelompok kontrol namun tidak signifikan (p>0,05). Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa kafein dapat meningkatkan jumlah sel osteosit pada daerah tekanan tulang alveolar gigi tikus yang diinduksi gaya ortodonti, namun tidak signifikan.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]