PEMODELAN HUJAN ALIRAN MENGGUNAKAN METODE MOCK DI SUB DAS KALIMANGGIS BANYUWANGI
Abstract
Pada analisis perhitungan, diperlukan data hujan untuk mengetahui nilai
presipitasi (P), data klimatologi untuk mengetahui nilai evapotranspirasi (Ep), dan
data debit terukur yang diperlukan dalam kalibrasi hasil debit simulasi terhadap
debit terukur di lapangan. Pada awal analisis perhitungan dilakukan pengecekan
ada atau tidaknya data hujan hilang/kosong. Jika terdapat data hujan yang
hilang/kosong, maka digunakan metode Normal Ratio. Namun setelah dilakukan
pengecekan tidak terdapat adanya data hujan yang hilang/kosong. Kemudian
dilakukan uji konsistensi data hujan menggunakan metode Kurva Massa Ganda.
Hasil menunjukkan data hujan telah konsisten. Untuk mengetahui nilai presipitasi
dan evapotranspirasi digunakan metode Thiessen dan metode Penman Modifikasi
FAO. Pada perhitungan debit sendiri dilakukan dengan metode Mock. Dan untuk
analisis kalibrasi dan validasi digunakan metode Root Mean Square Error (RMSE)
dan Mean Error (ME). Parameter yang perlu dikalibrasi dalam metode guna
mendapatkan nilai debit simulasi yang mendekati dengan nilai debit terukur adalah
tataguna lahan (m) yang berpengaruh pada nilai evapotranspirasi aktual (Et),
koefisien infiltrasi (i) yang berpengaruh pada besar nilai infiltrasi (I), dan faktor
resesi aliran air tanah (k) yang berpengaruh pada nilai simpanan air tanah (Vn).
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode Mock cukup
akurat dalam menduga debit pada Sub-DAS Kalimanggis. Hal ini dapat dilihat dari
hasil kalibrasi dan validasi yang telah memenuhi kriteria yakni RMSE ≈ 0, ME ≈ 0.
Rerata hasil kalibrasi model selama delapan tahun data perhitungan (2005–2012),
didapat RMSE sebesar 0,038691 dan ME sebesar -0,021417. Dan rerata hasil
validasi model selama dua tahun data perhitungan (2013–2014), didapat RMSE
sebesar 0,053637 dan ME sebesar 0,042211. Nilai optimal parameter dalam
kalibrasi model adalah Tataguna lahan (m) sebesar 20% dari selang 20%–50% ,
Koefisien Infiltrasi (i) sebesar 0,9 dari selang 0–1, Faktor Resesi Aliran Air Tanah
(k) sebesar 0,96.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]