Show simple item record

dc.contributor.advisorSatrijono, Hari
dc.contributor.advisorKhutobah
dc.contributor.authorLukmana, Elok Fitriyah
dc.date.accessioned2016-08-15T08:17:38Z
dc.date.available2016-08-15T08:17:38Z
dc.date.issued2016-08-15
dc.identifier.nim120210204096
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76467
dc.description.abstractRumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah proses penerapan pendekatan kontekstual yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas V SDN Jember Lor 05 tahun pelajaran 2015/2016?, (2) bagaimanakah peningkatan kemampuan berbicara pada siswa kelas V di SDN Jember Lor 05 tahun pelajaran 2015/2016 setelah diterapkan pendekatan kontekstual?. Berdasarkan rumusan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan proses penerapan pendekatan kontekstual yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas V di SDN Jember Lor 05 tahun pelajaran ix 2015/2016, (2) meningkatan kemampuan berbicara siswa kelas V di SDN Jember Lor 05 tahun pelajaran 2015/2016 setelah diterapkan pendekatan kontekstual. Subjek penelitian yang digunakan adalah siswa kelas VA di SDN Jember Lor 05 tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 22 siswa yang terdiri atas 14 lakilaki dan 8 perempuan. Sumber data yaitu guru kelas VA dan siswa kelas VA SDN Jember Lor 05. Jenis penelitian ini adalah PTK dan teknik memperoleh data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian dari Mc. Taggart yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan pendekatan kontekstual melalui kegiatan memainkan drama pendek dilaksanakan dengan cara: 1) tahap kontrukstivisme, guru membantu siswa menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman yang dimilikinya. Pada tahap ini guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan yang mengarah pada drama. 2) tahap pemodelan, guru menyajikan contoh naskah drama pada siswa dan meminta siswa mengamatinya. 3) tahap bertanya, guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang siswa temukan setelah mengamati contoh naskah drama. 4) tahap masyarakat belajar, guru meminta siswa membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. 5) tahap inkuiri, guru meminta kelompok untuk berdiskusi menentukan tema drama untuk ditampilkan, menyiapkan naskah drama, menentukan penokohan, dan berlatih bermain drama. 6) tahap penilaian autentik, guru tidak hanya menilai hasil belajar berupa hasil tes kemampuan berbicara melalui kegiatan bermain drama, namun juga menilai proses belajar siswa yaitu aktifitas siswa saat mengikuti pembelajaran. 7) tahap refleksi, guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran. Adapun kendala yang terdapata pada siklus 1 yaitu rendahnya volume suara sebagian siswa saat bermain drama, dan mimik siswa belum sesuai dengan isi drama. Hal tersebut disebabkan oleh penonton yang menertawai pemain saat bermain drama di depan kelas. Selanjutnya, diputuskan untuk melaksanakan perbaikan pada siklus II dengan cara guru mengadakan perjanjian dengan siswa bahwa siswa yang menjadi penonton tidak boleh menertawakan siswa lain yang tampil bermain drama. Selain itu, bagi kelompok yang tampil terbaik akan diberikan hadiah. Kesimpulan selanjutnya, peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas V di SDN Jember Lor 05 Tahun Pelajaran 2015/2016 setelah diterapkan pendekatan kontekstual pada siklus I sebesar 18%, dari prasiklus 45% meningkat menjadi 63%. Pada siklus II meningkat sebesar 10%, dari siklus I 63% meningkat menjadi 73%. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diberikan saran: 1) bagi kepala sekolah, diharapkan dapat memberikan himbauan bagi guru kelas lain di SDN Jember Lor 05 untuk menerapkan pendekatan kontesktual karena telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa, 2) bagi guru, diharapkan pendekatan pembelajaran ini dijadikan alternatif penerapan pendekatan pembelajaran dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada pembelajaran berbicara, dan 3) bagi peneliti selanjutnya, hendaknya dapat mengembangkan penelitian untuk menemukan hasil baru agar dapat bermanfaat bagi banyak orang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKemampuan Berbicara Siswa Kelas Ven_US
dc.titlePENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V DI SDN JEMBER LOR 05 TAHUN PELAJARAN 2015/2016en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record