PEMODELAN PEMILIHAN RUTE DARI PANDANSARI – LABRUK KIDUL KABUPATEN LUMAJANG
Abstract
Wilayah geografis Lumajang terletak pada posisi 112o5’ - 113o22’ Bujur
Timur dan 7o52’ - 8o23’ Lintang Selatan. Dengan wilayah seluas 1.790.90 km²
kabupaten ini terbagi menjadi 20 wilayah kecamatan dan 202 desa/kelurahan.
Ditinjau dari karakteristik wilayah geografis maka diperlukan fasilitas penunjang
berupa akses jalan raya yang baik.
Menurut Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang, pada tahun 2015 akses
jalan raya mencapai 1.051.987 km. terdapat 69.743 km kodisi jalan rusak dan 86.901
km kondisi jalan rusak berat. Maka dibutuhkan rute baru untuk mengurangi tingkat
kepadatan transportasi di kota Lumajang yaitu jalur lingkar barat yang
menghubungkan antara desa Pandansari sampai Labruk Kidul. Pada studi Tatanan
Transportasi Lokal Lumajang dan Rencana Tata Ruang Wilayah Lumajang sudah
mencanangkan untuk membangun jalur lingkar barat, untuk prasarana jalur lingkar
barat sudah terpenuhi.
Guna mewujudkan rencana jaringan jalur lingkar barat yang lebih berkualitas
dan mengakomodasi kepentingan pengguna jalan dari Wonorejo ke Sumbersuko
maupun sebaliknya maka diperlukan kajian pada masyarakat untuk pemilihan rute
perjalanan. Dalam menentukan trase jaringan jalur lingkar barat mengacu pada studi
tentang pemilihan rute sebagai pengembangan jaringan jalan. Salah satu cara dengan
menyebarkan kuisioner responden yang pernah melewati perjalanan dari Wonorejo ke
Sumbersuko.
Hasil perhitungan biaya operasi kendaraan untuk jalan nasional total biaya
kendaraan Gol I sebesar Rp. 7.729.824.570.965 / 1000Km per tahun, Gol II A sebesar
Rp. 3.427.493.465.621 /1000Km per tahun, dan Gol II B sebesar Rp. Rp.
1.351.652.894.833//1000Km per tahun. Sedangkan Hasil perhitungan biaya operasi kendaraan untuk jalan alternatif total biaya kendaraan Gol I sebesar Rp.
6.773.961.293.013 / 1000Km per tahun, Gol II A sebesar Rp. 3.313.167.310.886,-
/1000 Km per tahun, dan Gol II B sebesar Rp. Rp. 1.269.026.825.340/1000Km per
tahun, terdapat perbedaan yang dikarenakan perbedaan panjang jalan yang digunakan
untuk penelitian.
Untuk mengetahui jumlah kendaraan dengan analisis Trip Assigment Model
JICA I dengan nilai probabilitas 73,58% untuk kendaraan pribadi dan 37, 15%
kendaraan berat yang melewati jalur alternatif jalan lingkar barat. Untuk mengetahui
probabilitas karakteristik responden yang mau melewati jalur alternatif dengan
menggunaka aplikasi SPSS menggunakan metode Analisis Regresi Logistik Biner
yang menghasilkan 2 variabel yang signifikan yaitu variabel maksud perjalanan dan
intensitas pengguna jalan yang menghasilkan, skenario 1 menjelaskan keterkaitan
antara variabel maksud perjalanan dan variabel pengguna jalan berpengaruh dengan
variabel pengguna jalan yang bersedia melewati jalur alternatif dapat dilihat variabel
intensitas pengguna jalan 5-6 hari sebesar 44% dengan demikian jika pengguna jalan
dalam waktu 5-6 hari dalam seminggu sebagian mau melewati jalur alternatif dapat
mengurangi kepadatan di jalur eksisting, probabilitas pengguna jalan banyak yang
melewati jalur tersebut dengan maksud untuk bekerja dan sekolah. Pada skenario 2
probabilitas intensitas pengguna jalan 1-2 hari yang melewati jalur alternatif sebesar
73% biasanya dengan maksud perjalanan rekreasi sebesar 74%. Untuk hasil
perhitungan metode crosstab terdapat prosentase 36% responden yang memilih untuk
melewati jalan eksisting pusat kota Lumajang dan 64 % responden mau berpindah dan memilih jalur alternatif
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]