dc.description.abstract | Pondok Pesantren sebagai salah satu kekayaan budaya umat Islam
mempunyai karakteristik Indonesia. Pada awalnya lembaga pendidikan Islam
yang bersifat tradisional memiliki ciri-ciri yaitu adanya kyai yang kharismatik,
pondok, masjid dan santri. Pesantren juga dikatagorikan sebagai lembaga sosial
dimana para santri tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan seorang kyai.
Dalam perkembangan berikutnya pesantren mampu mewarnai lingkungan yang
ada di sekitarnya. Pesantren tidak hanya untuk penginapan saja tetapi juga sebagai
tempat menimba ilmu. Pondok pesantren Nurul Islam merupakan salah satu
pondok pesantren yang cukup terkenal di Kabupaten Jember. KH. Muhyidin
Abdussomad sebagai pendiri pondok pesantren terus melakukan perubahan dan
pengembangan pendidikan dari yang sederhana menjadi menjadi sistem yang
modern.
Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimana
sejarah berdirinya pondok pesantren Nurul Islam; (2) bagaimana perkembangan
pondok pesantren Nurul Islam tahun 1981-2014; (3) bagaimana kepemimpinan
KH. Muhyidin Abdussomad di pondok pesantren Nurul Islam?. Tujuan yang ingin
dicapai penulis adalah (1) untuk mendeskripsikan sejarah berdirinya pondok
pesantren Nurul Islam Jember; (2) untuk menganalisis berbagai faktor
perkembangan yang terdapat pada pondok pesantren Nurul Islam sehingga akan
diketahui adanya perubahan yang terjadi di pondok pesantren Nurul Islam; (3)
untuk menganalisis kepemimpinan KH. Muhyidin Abdussomad di pondok
pesantren Nurul Islam. Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
memperkaya pengetahuan kajian sejarah lokal, menambah wawasan siswa, dan
dapat memberikan masukan kepada pondok pesantren Nurul Islam dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Peneliti menggunakan pendekatan sosiologi agama dan teori
kepemimpinan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
sejarah yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, historiografi.
Pondok pesantren Nurul Islam didirikan oleh KH. Muhyidin Abdussomad
pada tahun 1981. Setelah KH. Muhyidin menikah dengan Nyai Fatimah dan
setahun kemudian pindah ke Desa Antirogo dengan maksud memanfaatkan tanah
warisan yang diberikan orang tua beliau sekitar 5 hektar. KH. Muhyidin
Abdussomad mendirikan pondok pesantren Nurul Islam tersebut untuk
menyiarkan agama islam, selain itu beliau juga membangun masjid di dekat
kediamannya agar masyarakat bisa menggunakannya sebagai tempat beribadah.
Perkembangan yang terjadi di pondok pesantren Nurul Islam adalah buah kerja
keras dan semangat yang dilakukan KH. Muhyidin Abdussomad. Perkembangan
yang nampak dari pondok pesantren Nurul Islam adalah sistem pengajaran yang
awalnya sederhana berkembang menjadi sistem modern, pendirian sekolah formal
dari tingkat dasar sampai tingkat menengah, serta santri dan sarana prasarana yang
terus berkembang. Sebagai seorang pemimpin di pondok pesantren Nurul Islam
KH. Muhyidin Abdussomad mempunyai kepribadian yang berkualitas,
peranannya sebagai pemimpin, pengasuh, dan pengajar merupakan contoh konkrit
ketinggian ilmu yang senantiasa di praktekan dalam setiap aktivitasnya.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis dapat mengajuakan
beberapa saran, yaitu; hendaklah memperkaya pengetahuan kajian sejarah lokal,
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan referensi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya, dan diharapkan dapat mengembangkan potensi
pondok pesantren. | en_US |