CITRA WANITA DALAM GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN DI SMA
Abstract
Novel GP karya PAT merupakan novel yang menceritakan kisah hidup seorang wanita Jawa yang berasal dari kampung nelayan. Tokoh Gadis Pantai dalam Novel GP memperlihatkan gambaran kehidupan wanita kelas bawah yang tertindas, dengan citra fisik dan psikis yang menarik untuk diteliti karena pengarang mampu menggambarkannya dengan jelas. Tema merupakan faktor penting yang harus diteliti dalam penelitian yang menggunakan novel sebagai objeknya, hal ini karena tema merupakan inti dari sebuah cerita. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) mendeskripsikan tema dalam Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer, (2) mendeskripsikan citra wanita aspek fisik dalam Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer, (3) mendeskripsikan citra wanita aspek psikis dalam Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer, (4) pemanfaatan tema dan citra wanita dalam Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer sebagai materi pembelajaran di SMA.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan kiritik feminis, dengan demikian data dalam penelitian ini berupa kata, kalimat, dialog dan paragraf yang mengindikasikan citra wanita yang terdapat dalam novel GP karya PAT untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang citra wanita dan pemanfaatannya sebagai materi pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel GP karya PAT. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, dan teknik analisis data menggunakan tahapan (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Setelah dilakukan penelitian, diperoleh hasil bahwa tema dalam GP adalah “Ketidakberdayaan wanita kelas bawah dalam sebuah pernikahan dengan seorang pembesar.” Citra wanita aspek fisik digolongkan dalam dua kelompok, berdasarkan postur tubuh dan dadanan, hasil yang telah ditemukan dalam novel GP adalah: (1) kulit kuning langsat, tubuh yang kecil, mata agak sipit, hidung alakadarnya; (2) belum mengalami haid saat dinikahkan dengan Bendoro; (3) tangan yang kasar, hal tersebut menunjukkan bahwa Gadis Pantai telah bekerja keras membantu orang tuanya; (4) dagu yang licin; (5) mata yang dihias celak agar terlihat semakin cantik saat menjadi istri Bendoro; (6) tangan yang ramping; (7) mata yang tajam setelah diberi celak, dan kulit wajah langsat yang berubah bersemu merah muda dengan riasan perona pipi; (8) kulit yang berwarna langsat kemerahan karena tidak lagi terpanggang sinar matahari; (9) melepas keperawanannya setelah menikah selama enam bulan; (10) hamil. Citra wanita aspek psikis dikelompokkan berdasarkan emosi dasar manusia, yaitu kegembiraan, kemarahan, ketakutan, kesedihan, rasa bersalah dan cinta. hasil yang ditemukan dalam GP adalah: (1) bahagia; (2) tersanjung; (3) kesal; (4) cemburu; (5) kengerian; (6) tertekan; (7) cemas; (8) curiga; (9) kehilangan; (10) tegar; (11) bersalah dan (12) rindu. Hasil analisis tema dan citra wanita tersebut dijadikan materi pembelajaran sastra kelas XII SMA kurikulum 2013 dengan KI 3 dan KD 3.3.