dc.description.abstract | Tata kelola korporat merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan
efesiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen
perusahaan, dewan komisaris, para pemegang saham dan stakeholders lainnya. Tata
kelola korporat juga memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan
sasaran-sasaran dari suatu perusahaan, dan sebagai sarana untuk menentukan teknik
monitoring kinerja. Salah satu indikator untuk menilai kinerja keuangan dan nilai
perusahaan adalah laporan keuangan. Jenis laporan keuangan yang mengukur
keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode tertentu adalah laporan laba
rugi. Tetapi angka laba yang dihasilkan seringkali dipengaruhi oleh metode akuntansi
yang digunakan sehingga laba yang tinggi belum tentu mencerminkan kas yang besar
dengan kata lain terdapat manajemen laba di dalamnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lima variabel mekanisme
tata kelola korporat (kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi
dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, dan komite audit) terhadap
manajemen laba dan konsekuensi manajemen laba terhadap nilai perusahaan. Data
yang digunakan dalam penelitian ini berupa data dokumenter yang termasuk ke dalam
data sekunder, yaitu data kuantitatif yang diperoleh dari situs bursa efek Indonesia
(www.idx.co.id). Data berupa laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penentuan sampel dalam
penelitian ini menggunakan purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan uji
asumsi klasik dan pengujian hipotesis dengan metode regresi linier berganda. Hasil
dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa hanya variabel kepemilikan
institusional yang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan berpengaruh
negatif terhadap manajemen laba. Lebih lanjut variabel manajemen laba mampu
menjadi variabel intervening pengaruh mekanisme tata kelola korporat terhadap nilai
perusahaan.
Kata kunci : Laporan Keuangan, | en_US |