TUGAS ANALISIS VIDEO KEJADIAN FISIKA DISERTAI PRAKTIKUM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA/MA
Abstract
Kurikulum yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013 / 2014 adalah kurikulum 2013 dengan penyempurnaan pola pikir pasif menjadi aktif diperkuat dengan pendekatan ilmiah (scientific approach). Pendekatan ini sesuai dengan hakikat pembelajaran fisika. Model-model pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan karakteristik pembelajaran fisika diperlukan untuk mewujudkan esensi pendekatan ilmiah. Model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran menggunakan tugas analisis video kejadian fisika disertai praktikum. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran menggunakan tugas analisis video kejadian fisika disertai praktikum, mengkaji pengaruh pembelajaran menggunakan tugas analisis video kejadian fisika praktikum terhadap hasil belajar fisika siswa, dan mendeskripsikan retensi hasil belajar siswa terhadap materi yang telah disampaikan dalam pembelajaran menggunakan tugas analisis video kejadian fisika disertai praktikum.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment, dengan tempat penelitian ditentukan menggunakan metode purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Jember pada semester genap tahun ajaran 2014 / 2015. Sampel penelitian ditentukan menggunakan metode cluster random sampling, dengan sampel 3 kelas ekperimen yaitu X MIA 1, X MIA 3, dan X MIA 4. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test and post-test group design dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Sumber data berasal dari penilaian oleh peneliti, penilaian oleh observer, pre-test, post-test, dan tes tunda.
Hasil observasi rata-rata aktivitas siswa kelas X MIA 1 sebesar 77,28% dengan kategori aktif, kelas X MIA 3 sebesar 75,54% dengan kategori aktif, dan kelas X MIA 4 sebesar 76,95% dengan kategori aktif. Hasil belajar fisika siswa dalam ranah kognitif produk dikaji menggunakan uji t dengan hasil uji ttest kelas X MIA 1 (kelas eksperimen 1), X MIA 3 (kelas eksperimen 2), X MIA 4 (kelas eksperimen 3) menyatakan bahwa nilai ttest > ttabel untuk setiap pertemuan, maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran menggunakan tugas analisis video kejadian fisika disertai praktikum berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada setiap pertemuan di ketiga kelas eksperimen tersebut. Hasil analisis retensi untuk ketiga kelas eksperimen pada setiap pertemuan tergolong memiliki retensi yang kuat dengan rata-rata tiap kelas 70% yaitu kelas X MIA 1 sebesar 101,53%, kelas X MIA 3 sebesar 92,93%, dan kelas X MIA 4 sebesar 90,65%.