dc.contributor.advisor | Suryono | |
dc.contributor.advisor | Rachmawati, Dwita Aryadina | |
dc.contributor.author | Wahyuningati, Galih Putri | |
dc.date.accessioned | 2016-08-10T08:16:20Z | |
dc.date.available | 2016-08-10T08:16:20Z | |
dc.date.issued | 2016-08-10 | |
dc.identifier.nim | 122010101014 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76284 | |
dc.description.abstract | Jenis penelitian ini ialah analitik observasional dengan menggunakan desain studi cross sectional bersifat restropektif. Penelitian ini dilakukan mulai Agustus sampai November 2015 di RSD dr. Soebandi Jember. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 45 orang. Sampel dalam penelitian dibagi menjadi tiga kelompok,
yaitu pasien UA, NSTEMI dan STEMI. Variabel pada penelitian ini adalah sindrom koroner akut dan jumlah leukosit. Jumlah leukosit pada pasien SKA didapatkan dari rekam medis pasien ICCU RSD dr. Soebandi Jember. Data yang terkumpul akan dicacat pada check list penelitian dan kemudian dilakukan pengolahan data. Analisis statistik yang digunakan adalah uji Komparatif Kruskal-Wallis sebagai alternatif dari uji One Way ANOVA yang tidak terpenuhi syaratnya.
Dari penelitian diperoleh data bahwa secara keseluruhan 24 pasien SKA mengalami kenaikan jumlah leukosit. Kenaikan jumlah leukosit pada 24 pasien SKA tersebut terdistribusi pada 7 pasien UA, 3 pasien NSTEMI, dan 14 pasien STEMI. Data yang sudah diperoleh selanjutnya diolah menggunakan Uji Komparatif Kruskall-Wallis karena salah satu sarat uji One Way ANOVA tidak terpenuhi, yaitu data pasien UA yang tetap tidak terdistribusi normal setelah data ditransformasi. Dari Uji Kruskal-Wallis tersebut didapatkan nilai kemaknaan 0.000. Nilai kemaknaan pada Uji Kruskal Wallis adalah (p)<0,005 sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan setidaknya terdapat perbedaan jumlah leukosit antara dua spektrum sindrom koroner akut di RSD dr. Soebandi Jember.
Dari serangkaian uji yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian ini adalah sesuai dengan hipotesis yaitu adanya perbedaan jumlah leukosit yang bermakna pada spektrum sindrom koroner akut. Untuk mengetahui spektrum yang mempunyai perbedaan , dilakukan analisis Post Hoc yang sesuai dengan Uji Kruskal-Wallis yaitu Uji Mann-Whitney. Dari Uji Post Hoc didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan jumlah leukosit yang bermakna pada spektrum NSTEMI dengan STEMI dan spektrum UA dengan STEMI namun tidak pada UA dengan NSTEMI. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | Leukosit | en_US |
dc.subject | Spektrum Sindrom Koroner Akut | en_US |
dc.title | PERBEDAAN JUMLAH LEUKOSIT PADA SPEKTRUM SINDROM KORONER AKUT DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |