PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA KONTEKSTUAL BERBASIS FISIKA GASING (GAMPANG, ASYIK, DAN MENYENANGKAN) PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI SMA

Abstract

Pendidikan sains berperan penting dalam upaya pembangunan Indonesia melalui pencapaian tujuan proses pembelajarannya. Fisika merupakan salah satu cabang sains yang berperan sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa fisika masih menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah yang dianggap sulit dan tidak disukai oleh siswa. Penyebab siswa tidak menyukai fisika diantaranya adalah pembelajaran fisika yang tidak kontekstual dan materi yang terlalu banyak rumus. Pembelajaran kontekstual dapat ditunjang dengan berbagai konteks yang disediakan guru salah satunya melalui bahan ajar yang digunakan. Salah satu jenis bahan ajar yang dapat digunakan adalah modul. Namun modul yang ada di lapangan belum menunjukkan modul yang kontekstual. Selain tidak kontekstual, modul yang hanya berisi materi dan langsung diikuti rumus membuat siswa beranggapan bahwa fisika sama dengan matematika. Sedangkan selama ini, tuntutan Ujian Nasional (UN) fisika selalu menyertakan soal- soal yang bersifat matematis. Salah satu pendekatan untuk mendekatkan siswa pada pembelajaran matematis yang menyenangkan adalah pendekatan fisika gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan. Oleh sebab itu, diadakanlah penelitian pengembangan yang mengembangkan modul pembelajaran fisika kontekstual berbasis fisika gasing pada materi suhu dan kalor di SMA. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan validitas logis modul pembelajaran fisika kontekstual berbasis fisika gasing pada materi suhu dan kalor di SMA, (2) mendeskripsikan validitas pengguna modul pembelajaran fisika kontekstual berbasis fisika gasing pada materi suhu dan kalor di SMA, dan (3) mendeskripsikan efektifitas modul pembelajaran fisika kontekstual berbasis fisika gasing pada materi suhu dan kalor di SMA. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian pengembangan dengan model pengembangan Borg and Gall yang dilakukan sampai tahap kelima. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Jember. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah obervasi, tes, dokumentasi, dan wawancara. Hasil analisis deskriptif untuk validitas logis modul pembelajaran fisika kontekstual berbasis fisika gasing pada materi suhu dan kalor di SMA diperoleh sebesar 83,3% dengan tingkat validitas sangat valid. Sedangkan untuk validitas pengguna modul pembelajaran fisika kontekstual berbasis fisika gasing pada materi suhu dan kalor di SMA juga mencapai tingkat validitas sangat valid dengan skor 91,5 %. Selanjutnya, modul pembelajaran fisika kontekstual berbasis fisika gasing pada materi suhu dan kalor di SMA yang dinyatakan sangat valid diuji keefektifannya melalui uji coba lapangan terbatas dan diperoleh skor efektifitas sebesar 87,52 % dengan tingkat efektivitas sangat efektif. Berdasarkan hasil analisis data di yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa1) validitas logis modul pembelajaran fisika kontekstual berbasis fisika gasing pada materi suhu dan kalor di SMA dikategorikan sangat valid, 2) validitas pengguna modul pembelajaran fisika kontekstual berbasis fisika gasing pada materi suhu dan kalor di SMA dikategorikan sangat valid, dan 3) efektifitas modul pembelajaran fisika kontekstual berbasis fisika gasing pada materi suhu dan kalor di SMA dikategorikan sangat efektif untuk digunakan dalam pembelajaran.