PENGARUH MIKORIZA “PLUS” TERHADAP INFEKSI AKAR, SERAPAN FOSFAT, DAN PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (Lactuca sativa) SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU ILMIAH POPULER
Abstract
Mikoriza merupakan simbiosis antara jamur dengan akar tumbuhan yang
saling menguntungkan antara keduanya. Tumbuhan menyediakan gula untuk jamur
sedangkan jamur membantu penyerapan nutrisi seperti air dan mineral untuk
tanaman. Salah satu tanaman pertanian yang memiliki asosiasi dengan mikoriza
adalah tanaman selada (Lactuca sativa). Selada merupakan salah satu sayur yang
banyak diminati masyarakat karena memiliki daun yang enak untuk dikonsumsi
secara langsung (tanpa dimasak) sebagai lalapan. Kegiatan peningkatan pertumbuhan
selada dan hasil panen dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk anorganik,
sedangkan penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dapat membahayakan
kesehatan. Mikoriza “Plus” merupakan jamur mikoriza yang telah diperkaya dengan
Mycorrhizal Helper Bacteria (MHB). Dengan adanya MHB yang dapat
meningkatkan infeksi akar, serapan fosfat oleh akar, dan meningkatkan pertumbuhan
selada, serta menghasilkan selada yang berkualitas unggul dan aman bagi kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mikoriza “Plus” terhadap
derajat infeksi mikoriza pada akar tanaman selada (Lactuca sativa), mengetahui
pengaruh mikoriza “Plus” terhadap serapan fosfat pada tanaman selada (Lactuca
sativa), mengkaji pengaruh mikoriza “Plus” terhadap pertumbuhan tanaman selada
(Lactuca sativa), dan menghasilkan buku ilmiah populer mengenai penanaman selada
menggunakan mikoriza “Plus”.
Penelitian ini telah dilakukan di Green house Perumahan Istana Tidar,
Kaliurang; Sub Laboratorium Mikrobiologi, Pendidikan Biologi FKIP, UNEJ,
Laboratorium Biologi Fakultas Farmasi, Laboratorium Tanah, Politeknik Negeri
Jember. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan jumlah sampel tanaman selada sebanyak 40 tanaman yang dibagi menjadi 4
perlakuan yang terdiri dari perlakuan (m0) 0 spora inokulan mikoriza “Plus”;
perlakuan (m1) 50 spora inokulan mikoriza “Plus”; perlakuan (m2) 100 spora
inokulan mikoriza “Plus”; dan perlakuan (m3) 150 spora inokulan mikoriza “Plus”.
Pengamatan pada penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu. Pengukuran
parameter tinggi tanaman dan jumlah daun dilakukan setiap 1 minggu, sedangkan parameter berat basah, berat kering, indeks panen, derajat infeksi mikoriza dan
serapan P diamati pada akhir penelitian. Parameter tersebut diukur setelah panen
yakni 4 minggu setelah tanam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian Mikoriza “Plus” dapat
meningkatkan derajat infeksi akar, serapan P, dan pertumbuhan tanaman selada. Hasil
Anova untuk derajat infeksi mikoriza, serapan P, dan parameter tinggi tanaman,
jumlah daun menunjukkan hasil yang signifikan pada minggu keempat. Sedangkan
parameter berat basah, berat kering dan indeks panen tidak signifkan, namun terdapat
perbedaan antara tanaman perlakuan dan kontrol. Perlakuan m2 memberikan hasil
terbaik di setiap parameter yang diamati. Peningkatan derajat infeksi mikoriza pada
akar mencapai 61,23%, peningkatan serapan P tanaman mencapai 58,3%,
peningkatan tinggi tanaman mencapai 20,37%, peningkatan jumlah daun mencapai
3,96%, peningkatan berat basah mencapai 35,25%, peningkatan berat kering
mencapai 21,19%, dan peningkatan indeks panen 1,19% terhadap tanaman kontrol.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah pemberian Mikoriza “Plus”
berpengaruh secara signifikan terhadap infeksi mikoriza, serapan P dan pertumbuhan
tanaman selada (Lactuca sativa). Peningkatan terbesar pada setiap parameter adalah
tanaman perlakuan m2 pada minggu keempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian Mikoriza “Plus” dapat menghasilkan sayur selada organik yang berkuwalitas unggul dan aman untuk kesehatan