PENGADAAN BAHAN BAKU PADA PERUSAHAAN TEPUNG TAPIOKA COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP SUMBER REJEKI PUTRA JAYA JEMBER
Abstract
Hasil penelitian mengetahui faktor penyebab bahan baku tidak memenuhi
target perusahaan dan mendiskripsikan pengadaan bahan baku meliputi penentuan
metode pengadaan bahan baku, proses order hingga tersedianya bahan baku siap
digunakan. Standar kualitas bahan baku yang ditetapkan perusahaan adalah singkong
berjenis kaspro dengan kadar pati sebanyak 20%-25% dengan kuantitas 40 ton
singkong sekali produksi. Proses order bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan
yaitu dengan melakukan kesepakatan dengan supplier yang sudah bekerjasama
dengan perusahaan, selanjutnya bahan baku akan melalui proses inspeksi guna
menentukan harga beli sesuai kualitas bahan baku.
Pengadaan bahan baku dilakukan dengan dua sistem, yaitu pengadaan sendiri
dan pengadaan dengan pembelian. Metode yang digunakan adalah metode produksi
tepat waktu karena bahan baku yang digunakan tidak dapat disimpan lebih dari dua
hari. Supplier yang telah bekerjasama yaitu dari daerah yang terdekat dari
perusahaan, hal ini dianggap memudahkan perusahaan manufaktur agribisnis yang
menggunakan bahan baku sentra pertanian. Faktor terhambatnya produksi meliputi
keterlambatan bahan baku yang disebabkan oleh permasalahan komoditi singkong
yang menurun karena petani singkong semakin berkurang, minimnya jumlah
pemasok, dan pesaing pada luar daerah. Perusahaan ini membutuhkan ± tiga hari
sekali dalam mendatangkan bahan baku untuk persediaan. Berdasarkan dari hasil
wawancara kepada kepala produksi, perusahaan tidak mempermasalahkan status
kelembagaan supplier karena kedua pihak telah memiliki kesepakatan sistem yang
sudah dianggap tepat selama ini.