STRATEGI RETORIKA BERTANYA NAJWA SHIHAB DALAM ACARA “MATA NAJWA” DI METRO TV
Abstract
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Data yang dibutuhkan berupa tuturan Najwa Shihab yang diindikasikan sebagai kalimat tanya dan data berupa perilaku nonverbal Najwa Shihab ketika bertanya kepada narasumber dalam acara “Mata Najwa” yang diindikasikan sebagai gerakan tubuh, tangan, mata, dan wajah yang menyertai tuturan pertanyaan yang disampaikan. Sumber data dalam penelitian ini adalah video acara “Mata Najwa” yang diunduh dari situs internet www.youtube.com. Data dianalisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Berdasarkan hasil dan pembahasannya, ditemukan sepuluh jenis pertanyaan yang dijadikan sebagai strategi retorika bertanya, yaitu: (1) pertanyaan untuk membuka pembicaraan, (2) pertanyaan informatif, (3) pertanyaan untuk mengontrol, (4) pertanyaan untuk menjebak, (5) pertanyaan socrates, (6) pertanyaan yang ofensif, (7) pertanyaan alternatif, (8) pertanyaan yang mendirigasi, (9) pertanyaan provokatif, dan (10) pertanyaan untuk menutup pembicaraan. Adapun yang berkaitan dengan kinesik dan okulesik, ditemukan dua strategi retorika bertanya, yaitu: (1) kinesik dan okulesik untuk melengkapi pesan verbal, (2) kinesik dan okulesik untuk menekankan pesan verbal. Pada saat melakukan penelitian “Strategi Retorika Bertanya Najwa Shihab dalam acara “Mata Najwa” di Metro TV” peneliti tidak dapat melakukan penelitian strategi retorika yang berkaitan dengan unsur suprasegmental karena keterbatasan instrumen. Oleh karena itu, disarankan peneliti lain yang sebidang ilmu untuk melakukan penelitian tentang strategi retorika yang berkaitan dengan unsur suprasegmental. Sehubungan dengan materi pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Indonesia tentang keterampilan berbicara, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pengembangan materi ajar. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat sebagai dijadikan sebagai referensi atau bahan diskusi pada mata kuliah retorika oleh mahasiswa pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.