Show simple item record

dc.contributor.advisorHENDRAWIJAYA, H. A. T.
dc.contributor.advisorIMSIYAH, Niswatul
dc.contributor.authorANILA
dc.date.accessioned2016-08-09T03:27:10Z
dc.date.available2016-08-09T03:27:10Z
dc.date.issued2016-08-09
dc.identifier.nimNIM120210201067
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76075
dc.description.abstractHasil temuan yang diperoleh peneliti sebagai hasil implementasi dari penelitian menunjukan bahwa upaya penanggulangan Pekerja Seks Komersial baik secara preventif atau represif dan kuratif yang dilakukan oleh Pemerintah belum sepenuhnya berjalan semua, dikarenakan berbagai hambatan salah satu nya disebakan oleh dana program tersebut. Hal itu dapat dilihat program yang sempat berjalan yakni pelatihan keterampilan yang diadakan setiap satu tahun sekali, dan pendampingan masalah kesehatan yang dilaksanakan setiap sebulan sekali serta pendataan bagi Pekerja Seks Komersial baru dan yang telah berhenti atau keluar dari Lokalisasi Bomowaluyo tersebut. Sedangkan program lainnya, seperti senam pagi dan pengajian yang diadakan setiap seminggu sekali merupakan inisiatif dari pengurus RT setempat dan Pekerja Seks Komersial yang didukung oleh Ibu Kepala Desa Rejoagung. Sedangkan untuk pelatihan tata boga itu sendiri, tutor yang bernama Bu Dwi menyediakan materi dengan menyebar kertas yang berisikan bahan kue, dan cara membuatnya, pelaksanaanya pun ada berbagai hambatan baik dari pihak pelaksana ataupun peserta, serta keberhasilan yang masih belum maksimal. Setelah usai mengikuti pelatihan aktivitas dan kegiatan Pekerja Seks Komersial kembali seperti biasanya yakni bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial, sehingga perilaku dari peserta pelatihan pun cenderung tidak ada perubahan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa upaya penanggulangan Pekerja Seks Komersial merupakan bentuk usaha Pemerintah untuk mencegah, dan mengobati adanya Pekerja Seks Komersial. Pelaksanaan upaya penanggulangan masih belum semuanya terealisasi dan pelaksanaan pelatihannya pun masih belum maksimal sehingga mengakibatkan jumlah Pekerja Seks Komersial pun masih cukup banyak, masih belum ada yang beralih profesi. Saran yang dapat peneliti berikan adalah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi hendaknya, upaya penanggulangan Pekerja Seks Komersial perlu ditangani dengan serius, sehingga tidak hanya pembinaan saja, pendampingan, dan pengawasan dari semua pihak pun perlu ditingkatkan kembali, sehingga para Pekerja Seks Komersial benar-benar bisa ditanggulangi dan banyak Pekerja Seks Komersial yang beralih profesi yang lebih baik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries120210201067;
dc.subjectPEKERJA SEKS KOMERSIALen_US
dc.subjectPELATIHAN TATA BOGAen_US
dc.titleUPAYA PENANGGULANGAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL MELALUI PELATIHAN TATA BOGA DI LOKALISASI BOMOWALUYO KECAMATAN SRONO KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record