Optimasi Kecepatan dan Lama Pengadukan dalam Preparasi Microspheres Metformin Hidroklorida Menggunakan Polimer Etil Selulosa
Abstract
Metformin HCl merupakan obat antihiperglikemik golongan bigunanida yang
digunakan secara peroral pada terapi diabetes mellitus noninsulin-dependent dan
menjadi first line pada terapi pengobatan diabetes karena tidak menyebabkan efek
samping hipoglikemia pada dosis yang rasional seperti halnya obat lain. Metformin
memiliki beberapa kekurangan seperti waktu paruh biologis yang pendek,
bioavalibilitas yang kurang baik dan efek samping terjadi gangguan gastrointestinal.
Sediaan Metformin HCl yang beredar dipasaran berupa sediaan oral
konvensional. Rute pemberian peroral paling disukai sebagai rute penghantaran obat
menuju sirkulasi sitemik, namun sediaan oral dalam bentuk konvensional umumnya
tidak dapat menahan dan melokalisasi sediaan pada sistem gastrointestinal. Masalahmasalah
tersebut dapat diatasi dengan menggunakan formulasi controlled released
(CR) oral yang salah satu manfaatnya adalah meningkatkan gastro retention time
(GRT).
Sistem Penghantaran obat yang meningkatkan GRT dapat dirancang single
unit maupun multiple unit. Penggunaan sistem multiple unit seperti microspheres
dapat menghindari sifat all or none pada proses pengosongan lambung, selain itu
sediaan ini juga menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada single unit.
Metode preparasi microspheres yang paling umum digunakan adalah metode
non-aqueous solvent evaporation. Metode ini memiliki kemudahan dalam fabrikasi
tanpa menurunkan aktivitas bahan aktif. Selain itu metode ini juga sangat tepat
diaplikasikan pada bahan obat yang mudah larut air.
Etil selulosa merupakan polimer nonbiodegradable, biocompatible, tidak
beracun, dan banyak digunakan dalam formulasi produk farmasi. Etil selulosa telah
banyak diteliti sebagai polimer enkapsulasi sediaan sustained released pada beberapa
obat dan saat ini banyak diteliti penggunaan polimer etil selulosa dalam sediaan
microspheres.
Tahap preparasi seperti kecepatan dan lama pengadukan telah diketahui
berpengaruh pada beberapa aspek seperti bentuk, ukuran dan distribusi ukuran
partikel, laju pelepasan dan entrapment efficiency yang dimiliki microspheres. Desain
faktorial digunakan sebagai metode optimasi dalam penelitian untuk menentukan
komposisi kecepatan dan lama pengadukan serta interaksi keduanya untuk
memperoleh entrapment efficiency paling optimum. Hasil analisis menunjukkan
bahwa kecepatan dan lama pengadukan berpengaruh signifikan terhadap respon yang
dihasilkan. Berdasarkan analisis dengan software design expert versi trial 10.0.0
Kecepatan pengadukan berpengaruh meningkatkan entrapment efficiency, Lama
pengadukan berpengaruh menurunkan entrapment efficiency, dan interaksi keduanya
bepengaruh meningkatkan entrapment efficiency. Kombinasi optimum antara
kecepatan dan lama pengadukan untuk memperoleh nilai entrapment efficiency
maksimum adalah 1000rpm selama 2 jam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa microspheres metformin HCl yang
terbentuk memiliki nilai entrapment efficiency = 84,470 %, hasil tersebut relatif
mendekati nilai entrapment efficiency hasil prediksi desain faktorial serta memiliki
drug loading = 12,067 % ± 0,0649 dan nilai yield = 99,44 % ± 0,123. Partikel
microspheres metformin HCl yang dihasilkan memiliki morfologi permukaan relatif
halus, berwarna putih kekuningan, dan berbentuk spheris dengan rata- rata ukuran
partikel 157,5 μm ± 1,007. Pembentukan kompleks microspheres antara metformin
HCl dan etil selulosa juga tidak menunjukkan adanya interaksi yang mengakibatkan
perubahan gugus fungsi pada metformin HCl sebagai bahan aktif.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]