dc.description.abstract | Dalam pelaksanaannya, JKN menerapkan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
BPJS Kesehatan. Sistem Informasi Manajemen digunakan untuk mengakomodir
kebutuhan integrasi dengan stakeholder, dukungan business operation, dan
layanan informasi data untuk stakeholder terkait. Di awal tahun 2014 lalu, hampir
seluruh Puskesmas di Indonesia telah dikenalkan dengan aplikasi P-Care dan
setiap Puskesmas dibekali dengan modul/manual kerja penggunaan P-Care yang
mempunyai 2 fungsi besar, yaitu Pendaftaran Pasien dan Pelayanan Pasien. Hasil
survey studi pendahuluan pada aplikasi P-Care terhadap 49 puskesmas di
Kabupaten Jember yang sudah menerapkan aplikasi P-Care, bahwa Puskesmas
yang menunjukkan keterlambatan pengisian diagnosa P-Care terbanyak adalah
Puskesmas Ambulu. Berdasarkan data dari aplikasi P-Care (2014), keterlambatan
pengisian diagnosa dari bulan Maret tahun 2014 sampai dengan Februari tahun
2015 yaitu bulan Maret sampai dengan Mei tahun 2014 terdapat 21%, bulan Juni
sampai dengan Agustus tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 37%, bulan
September-November tahun 2014 meningkat menjadi 41,6%, bulan Desember
tahun 2014 sampai dengan Februari tahun 2015 meningkat kembali menjadi
74,3%. Faktor penyebab dari keterlambatan pengisian diagnosa P-Care
berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu staf di Puskesmas
Ambulu Kabupaten Jember, bahwa Puskesmas Ambulu belum mengembangkan
SOP Pendaftaran Pasien, Pengisian Diagnosa Website P-Care, dan Rujukan
Pasien BPJS. Penyusunan SOP ini dilakukan agar tidak terjadi keterlambatan
dalam pengisian diagnosa oleh tenaga kesehatan dan dapat mengerjakan sesuai | en_US |