dc.description.abstract | Kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence) adalah kemampuan untuk memahami dan bekerja sama dengan orang lain. Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal biasanya cepat tanggap terhadap suasana hati, perangai, niat, dan hasrat sesama. Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal biasanya mempunyai rasa saling menyayangi dan tanggung jawab sosial yang besar serta melihat dunia dari sudut pandang orang lain (Naisaban, 2004).
Anak-anak yang gagal dalam mengembangkan kecerdasan interpersonalnya akan mengalami banyak hambatan dalam dunia sosialnya. Anak merasa mudah tersisihkan secara sosial. Konflik interpersonal sering menghambat anak untuk mengembangkan dunia sosialnya secara matang. Bermain menjadi salah satu cara yang digunakan untuk memupuk kecerdasan interpersonal sejak dini karena teman bermain menjadi tempat sosialisasi anak setelah keluarga (Luby et all, 2009).
Bermain merupakan aktivitas yang memberikan stimulasi dalam kemampuan keterampilan, ekspresi terhadap pemikiran, kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan, dan menjadi dewasa yang menjadi suatu kebutuhan bagi anak. Bermain menjadi unsur yang penting dalam perkembangan anak, baik secara fisik, mental, emosi, intelektual, kreativitas, dan sosial (Hidayat, 2008). Anak menampilkan perilaku yang murni dan tanpa dibuat-buat saat bermain sehingga bisa dijadikan dasar evaluasi perkembangan anak (Tedjasaputra, 2008). Hasil studi pendahuluan di TK Al-Amien Kecamatan Patrang Kabupaten Jember mengacu dengan data jumlah anak usia prasekolah terbanyak di Kabupaten Jember.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan stimulasi bermain dengan interpersonal intelligence pada anak usia prasekolah di TK Al-Amien Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 162 anak dan orang tua atau anggota keluarga yang dekat dengan anak di TK Al -Amien Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner karakteristik responden, stimulasi bermain, dan interpersonal intelligence.
Hasil menunjukkan bahwa capaian tingkat keberhasilan stimulasi bermain sebesar 63,6% dengan nilai terendah 23 dan nilai tertinggi 37. Capaian tingkat keberhasilan interpersonal intelligence sebesar 66,7% dengan nilai terendah 77 dan nilai tertinggi 113. Hasil uji statistik dengan menggunakan spearman rank menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara stimulasi bermain dengan interpersonal intelligence pada anak usia prasekolah di TK Al-Amien Kecamatan Patrang Kabupaten Jember (p value 0,041; dan r 0,161). Stimulasi bermain yang diterapkan orang tua kepada anak prasekolah dalam mempengaruhi interpersonal intelligence mempunyai tingkat keeratan sangat lemah.
Orang tua atau anggota keluarga yang dekat dengan anak perlu meningkatkan upaya mengembangkan kecerdasan interpersonal anak dengan menggunakan stimulasi bermain yang tepat. Stimulasi yang diberikan disesuaikan dengan tahap tumbuh kembang anak. Perawat berperan dalam memberikan informasi kepada orang tua terkait tahap tumbuh kembang anak agar tumbuh kembang anak lebih optimal sehingga kecerdasan anak bisa terbentuk dengan baik. | en_US |