Optimalisasi Produktivitas Tanaman Padi dengan Preemptive Weighted Goal Programming
Abstract
Padi merupakan tanaman yang paling banyak ditanam karena beras adalah makanan pokok manusia. Lebih dari setengah populasi dunia bergantung pada beras sebagai makanan untuk sumber kalori dan juga protein. Semakin pesatnya perkembangan jumlah penduduk di Indonesia, produksi beras perlu ditingkatkan agar diperoleh produksi yang tinggi. Dalam proses produksi tersebut terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah lahan. Lahan sebagai salah satu syarat untuk berlangsungnya proses produksi pada bidang pertanian. Lahan harus dimanfaatkan secara produktif agar di dapatkan hasil yang optimal. Berdasarkan data total luas lahan yang ditanami padi di Dusun Karang Semanding Kecamatan Balung sebesar 1.201 hektar.
Pada dasarnya, dalam produktivitas tanaman padi mengharapkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya yang sekecil-kecilnya. Kedua masalah tersebut saling bertentangan sehingga dikembangkan model yang disebut goal programming. Goal programming merupakan model yang mampu menyelesaikan permasalahan program linier yang memiliki lebih dari satu tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dengan cara meminimumkan penyimpangan-penyimpangan dari masing-masing tujuan yang ada. Terdapat dua metode yang dapat digunakan dalam goal programming yaitu metode prioritas dan metode pembobotan. Selain itu kedua metode tersebut dapat dikombinasi menjadi satu model yang disebut preemptive weighted goal programming. Pada penelitian ini, masalah preemptive weighted goal programming diselesaikan dengan menggunakan metode simpleks yang dimodifikasi. Dalam model goal programming terdapat tiga komponen utama yaitu sasaran kendala, variabel keputusan, dan fungsi tujuan. Sasaran kendala berisi faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi produksi yaitu ketersediaan benih, pupuk Organik, pupuk SP-36, pupuk Urea, pupuk Potash, pestisida, biaya tenaga kerja, biaya produksi, hasil produksi, nilai produksi, keuntungan, dan total luas lahan. Variabel keputusan berisi tentang luas lahan yang akan ditanami tiga jenis varietas padi yaitu luas lahan yang ditanami varietas Ciherang, luas lahan yang ditanami varietas Cibogo, dan luas lahan yang ditanami varietas IR 64. Fungsi tujuan berisi bagaimana meminimalkan penyimpangan-penyimpangan dari masing-masing sasaran kendala. Penyimpangan atas adalah target nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai sasaran kendala sesungguhnya yang harus dicapai pelaku usaha guna mengoptimalkan jumlah produksi. Penyimpangan bawah adalah target nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai sasaran kendala sesungguhnya yang harus dicapai pelaku usaha guna mengoptimalkan jumlah produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model goal programming untuk masalah optimalisasi produktivitas tanaman padi dan mengetahui hasil optimal yang didapat.
Berdasarkan hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa sasaran kendala yang tercapai adalah memaksimalkan hasil produksi, memaksimalkan nilai produksi, memaksimalkan keuntungan, dan meminimalkan biaya produksi. Tetapi untuk mencapai hasil tersebut, total luas lahan yang digunakan harus ditambah sebesar 300,25 hektar sehingga total luas lahan menjadi 1.501,25 hektar. Namun pada kenyataannya, total luas lahan pertanian yang ada di Dusun Karang Semanding sebesar 1.201 hektar. Apabila dalam proses produksi hanya memaksimalkan total luas lahan tersebut, maka beberapa target perlu diperkecil. Tetapi untuk mencapai hasil produksi sesuai target maka luas lahan yang tersedia harus ditambah sehingga keuntungan yang didapat sesuai dengan target semula.