PENGARUH FERMENTASI AIR REBUSAN LENGKUAS (Alpinia galanga) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA MENCIT (Mus musculus) SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI KARYA ILMIAH POPULER
Abstract
Tanaman lengkuas adalah mengandung golongan senyawa flavonoid, fenol, dan terpenoid. Flavonoid merupakan senyawa yang bekerja sebagai penghambat enzim xantin oksidase yang mengubah hipoxantin menjadi xantin dan asam urat. Selain itu, adanya kandungan minyak atsiri dan zat-zat terpenoid yang diteliti dari bahan nabati mempunyai khasiat sebagai analgetik, antiinflamasi, dan antireumatik
Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh fermentasi air rebusan lengkuas untuk menurunkan kadar asam urat pada mencit (Mus musculus); Mengatahui dosis yang paling optimal untuk menurunkan kadar asam urat pada mencit (Mus musculus); Mengetahui buku karya ilmiah populer tentang pengaruh pemberian fermentasi air rebusan lengkuas terhadap penurunan kadar asam urat mencit (Mus musculus L.) layak untuk digunakan sebagai buku bacaan bagi masyarakat..
Penelitian ini terdiri atas dua macam penelitian yaitu penelitian eksperimental laboratories dan uji kelayakan produk karya ilmiah populer. Penelitian eksperimental laboratoris untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun bambu tali dalam menurunkan kadar asam urat mencit dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sedangkan uji kelayakan buku ilmiah populer dilakukan untuk menguji kelayakan buku ilmiah populer sebagai buku bacaan masyarakat. Penelitian dilakukan pada bulan 1 Maret sampai 1 April 2016. Analisis data yang digunakan untuk penelitian eksperimental adalah uji Anova yang dilanjutkan dengan uji LSD sedangkan untuk uji kelayakan produk karya ilmiah populer menggunakan instrumen validasi karya ilmiah populer. Mencit yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan berumur 2-3 bulan dengan berat 25-30 gram. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan, yaitu kontrol positif (allopurinol 10 mg/kgBB), kontrol negatif (CMC Na 0,5%), P1 fermentasi air rebusan lengkuas (25 µ l/gBB), P2 fermentasi air rebusan lengkuas (50 µ l/gBB), P3 fermentasi air rebusan lengkuas (100 µ l/gBB), dan P4 air rebusan lengkuas tanpa fermentasi (50 µ l/gBB). Mencit yang sudah diberi perlakuan selama 29 hari kemudian diambil darahnya dengan menggunakan mikropipet hematokrit melalui sinus orbital mata untuk diukur penurunan kadar asam urat. Pengukuran kadar asam urat diukur dengan menggunakan metode colorimetric enzimatik (metode urikase) yang menggunakan pereaksi kit untuk asam urat dan dianalisis dengan menggunakan biolyzer.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata persentase penurunan kadar asam urat dari yang tertinggi hingga terendah kelompok kontrol negatif menurunkan asam urat sebesar 10,87%±1,07. kelompok kontrol positif menurunkan asam urat sebesar 36,99%±2,74. Perlakuan 1 dengan dosis 25 µ l/gBB menurunkan asam urat sebesar 43,28%±1,67. Perlakuan 2 dengan dosis 50 µ l/gBB menurunkan asam urat sebesar 20,44%±1,19. Perlakuan 3 dengan dosis 100 µ l/gBB menurunkan asam urat sebesar 20,49%±1,26. Perlakuan 4 dengan menggunakna air rebusan lengkuas tanpa fermentasi dengan dosis 50 µ /gBB menurunkan asam urat sebesar 24,55%±1,66. Adapun hasil uji kelayakan produk ilmiah populer adalah sebesar 89,00% sehingga produk buku ilmiah populer layak digunakan sebagai buku bacaan masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan menjadi beberapa hal, yaitu fermentasi air rebusan lengkuas berpengaruh terhadap penurunan kadar asam urat darah mencit jantan, dosis fermentasi air rebusan lengkuas yang paling berpengaruh terhadap penurunan kadar asam urat mencit adalah dosis 25 µ l/gBB sebesar 43,28%±1,67, dan hasil penelitan tentang pengaruh fermentasi air rebusan lengkuas terhadap penurunan kadar asam urat mencit jantan layak digunakan sebagai karya ilmiah populer.