dc.description.abstract | Perbankan Umum yang terdiri atas Bank Persero, BUSN Devisa, BUSN Non Devisa, Bank Pembangunan Daerah, Bank Campuran dan Bank Asing sebagai lembaga intermediasi terbesar di Indonesia memiliki peran penting dalam pembiayaan perekonomian nasional. Hal tersebut telah menjadi perhatian khusus bagi otoritas dan pelaku keuangan pasca terjadinya krisis 2008. Penerapan prinsip kehati-hatian sangat ditekankan oleh pemegang otoritas keuangan terhadap perbankan khususnya dalam penyaluran kredit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari karakteristik bank yakni permodalan, risiko pasar, risiko kredit, profitabilitas dan efisiensi operasional terhadap fungsi intermediasi perbankan umum di Indonesia pasca krisis 2008. Penelitian ini menggunakan dua analisis, yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif dengan menggunakan metode Ordinary Least Square dan Regresi Data Panel dengan Pendekatan Fixed Effect Model. Hasil OLS menunjukkan semua variabel secara serentak berpengaruh terhadap fungsi intermediasi Bank Persero, BUSN Devisa, Bank Pembangunan Daerah, Bank Campuran dan Bank Asing sedangkan pada BUSN Non Devisa semua variabel tidak berpengaruh terhadap fungsi intermediasinya. Sedangkan hasil Regresi Data Panel menunjukkan empat dari karakteristik bank memiliki pengaruh signifikan terhadap fungsi intermediasi Perbankan Umum di Indonesia dan hanya satu dari karakteristik bank yang tidak signifikan yaitu efisiensi operasional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara dominan karakteristik bank memiliki pengaruh yang signifikan terhadap fungsi intermediasi Perbankan Umum. | en_US |