KONSEP DESAIN JEMBATAN PELENGKUNG BATU BERBASIS METODE MEXE (THE MILITARY ENGINEERING EXPERIMENTAL ESTABLISHMENT)
Abstract
Banyak tipe-tipe jembatan yang telah dirancang dan dibangun oleh para
insinyur teknik sipil, diantaranya adalah jembatan lengkung. Salah satu jenis
konstruksi jembatan lengkung adalah jembatan lengkung batu. Jembatan lengkung
batu banyak dibangun pada abad 19 terutama di daratan eropa. Jembatan jenis ini
banyak yang sudah berumur tua maka diperlukan evaluasi kekuatan strukturnya.
Banyak sekali evaluasi yang dilakukan oleh para insinyur dengan metode yang
berbeda-beda salah satunya yaitu menggunakan metode MEXE (The Military
Engineering eXperimental Establishment). Metode ini dipilih karena evaluasi yang
dilakukan secara langsung meninjau keadaan fisik jembatannya yang kemudian
dihitung dengan faktor-faktor yang ada dalam peraturan BA 16/97 amandemen no. 2.
Evaluasi tersebut hasil akhirnya adalah kapasitas maksimum yang dapat dipikul
struktur jembatan lengkung batu. Dari evaluasi menggunakan metode MEXE
tersebut, juga dapat untuk menperoleh konsep-konsep perhitungan dimensinya.
Sebelum dilakukan perhitungan kapasitas jembatan diperlukan data hasil
evaluasi fisik strukturnya berupa bentang jembatan, tinggi kelengkungan pada jarak ½
dan ¼ dari panjang bentang jembatan, tebal kelengkungan, dan tinggi urugan tanah
dari puncak kelengkungan. Setelah semua data tersebut diperoleh maka dilakukan
perhitungan kapasitas sementara dan perhitungan berdasarkan faktor-faktor yang
ditetapkan dalam peraturan BA 16/97 amandemen no. 2 hingga diperoleh kapasitas
jembatan lengkung tersebut. Dari kapasitas tersebut dan panjang bentangnya dapat
dihitung balik untuk memperoleh konsep desain struktur jembatan lengkung batu
yang tetap berdasarkan peraturan BA 16/97 amandemen no.2.
Data jembatan lengkung dalam perhitungan ini menggunakan jembatan
Wolverhampton Ingris. Dari perhitungan berdasarkan metode MEXE diperoleh
kapasitas jembatan sebesar 14,8505 ton. Deformasi yang terjadi pada struktur
jembatan lengkung akibat kapasitas yang dipikulnya dianalisis menggunakan
software ANSYS 15.0.7 dan diperoleh deformasi sebesar 2,2811 mm. Selain itu,
dilakukan variasi penambahan dan pengurangan ketinggian kelengkungan pada jarak
½ dan ¼ dari panjang bentang sebesar 0,01 meter yang dianalisis dengan software
ANSYS.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]