PENGENDALIAN BAHAN BAKU BARE CORE DALAM MENJAMIN KONTINUITAS PRODUKSI PADA PT. PAPAN JAYA DI LUMAJANG
Abstract
Perkembangan industri pengolahan kayu di Indonesia sangat tinggi dengan
hasil produk yang bermacam-macam jenisnya dengan pangsa pasar eksport. Jenis
produk olahan kayu salah satunya yaitu bare core , tersusun atas corepieces hingga
berbentuk menjadi lembaran. Kesamaan atas jenis produk yang dihasilkan oleh
perusahaan di Indonesia yaitu bare core , sehingga terbentuk suatu himpunan
perusahaan bare core dengan nama IBCA (Indonesian Bare Core Assosiation).
Salah satu perusahaan yang terhimpun dalam asosiasi tersebut yaitu PT.
Papan Jaya terletak di kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Letak lokasi perusahaan
yang berada di kawasan industri pengolahan kayu mengharuskan perusahaan untuk
mampu menyediakan bahan baku karena adanya persaingan. Oleh karena itu perlu
adanya pengendalian bahan baku pada PT. Papan Jaya agar ketersediaan bahan baku
tetap terpenuhi dan proses produksi dapat terus berjalan lancar.
Jenis penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan paradigma
kualitatif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan obyek penelitian
berdasarkan atas matrik pengumpulan data melalui key informan, sedangkan data
sekunder berupa data tertulis perusahaan dan data berupa dokumentasi. Peneliti
dalam melakukan keabsahan data dengan perpanjangan keikutsertaan, diskusi dengan
teman, trianggulasi dan ketekunan. Pemilihan atas analisis data pada penelitian ini yaitu analisis domain dan taksonomi Hasil penelitian menunjukan bahwa pengendalian bahan baku pada PT. Papan
Jaya dilakukan baik secara kuantitas dan juga kualitas. Pengendalian bahan baku
dimulai karena adanya kebijakan tentang perencanaan kebutuhan bahan baku dan
standarisasi bahan baku. Suatu perencanaan kebutuhan bahan baku berupa balkon
atau STBR (Sawn Timber) dengan asumsi randoman 52% dan standarisasi bahan
baku. Tindakan pengendalian bahan baku dapat dilakukan dengan penggunaan bahan
baku yang menyebabkan peningkatan randoman bahan baku. Itu dapat dilakukan
dengan kontrol kualitas bahan baku, standar pola kerja, dan pengawasan terhadap
pembuangan sampah yang nantinya akan berkorelasi dengan pengurangan atas penggunaan bahan baku..Oleh karena itu, pembiayaan atas bahan baku dapat
diminimalisir yang berujung pada margin yang didapatkan oleh perusahaan lebih
tinggi.
Dalam pembelian bahan baku, pengendalian bahan baku dengan cara
menetapkan supplier bahan baku dari shawmill binaan dan juga dengan “sistem
comot” , pembelian setiap hari, pembelian di luar kabupaten Lumajang, sistem
penyimpanan dan pemeriksaan bahan baku. Pengendalian pada persediaan bahan
baku dengan menentukan safety stock pada persediaan bahan baku. Sistem penyimpanan dan pemeriksaan bahan baku. Pengendalian pada persediaan bahan
baku dengan menentukan safety stock pada persediaan bahan baku. Sistem
persediaan yang dilakukan dengan sistem FIFO (First in First Out) untuk
mengendalikan kualitas bahan baku STBR (Sawn Timber). Pengendalian yang
dilakukan oleh PT. Papan Jaya untuk menutupi kekurangan bahan baku dengan jasa
kady di luar perusahaan dari pembelian bahan setengah jadi atau work in process.