dc.contributor.advisor | SULARSO, R. Andi | |
dc.contributor.advisor | IMAM, Kamarul | |
dc.contributor.author | SUHERMAN, Djadja | |
dc.date.accessioned | 2016-08-01T04:20:55Z | |
dc.date.available | 2016-08-01T04:20:55Z | |
dc.date.issued | 2016-08-01 | |
dc.identifier.nim | NIM990820101261 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/75560 | |
dc.description.abstract | Fenomena pada fungsi 2 berbeda dengan fungsi 1, pada akhir tahun ke dua DER lebih turun disebabkan secara umum perusa"haan sudah mulai mengangsur kredit dan perusahaan mendapat Internal Cash Generation (ICG). Average Payable Turn Over (APTO) menjadi lebih cepat karena perusahaan secara umum telah menyadari pentingnya sistem penagihan piutangnya, melaksanakan penagihan lebih baik. Growth of Sales (GSLS) menjadi lebih rendah pada akhir tahun ke dua disebabkan pasar mulai jenuh dan menunjukkan juga keterbatasan kemampuan perusahaan untuk terus ekspansi. Acid Test Ratio (ATR) lebih tinggi pada akhir tahun ke dua menunjukkan perusahaan perlu berjaga-jaga mengamankan likuiditas dalam menghadapi kewajiban yang jatuh tenpo. Average Receivable Turn Over (ARTO) menjadi lebih lama umumnya terjadi hasil penagihan cenderung menurun. Indikator ROI menjadi lebih tinggi pada akhir tahun ke dua menunjukkan kenyataan bahwa return perusahaan jelas terlihat sebagai hasil investasi yang dilaksanakan setelah perusahaan menerima kredit. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 990820101261; | |
dc.subject | KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN | en_US |
dc.subject | BISNIS PERBANKAN | en_US |
dc.title | KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MENERIMA KREDIT BANK DALAM PERSPEKTIF BISNIS PERBANKAN | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |