FLOW INJECTION POTENTIOMETRY MENGGUNAKAN COBALT WORKING ELECTRODE UNTUK MENDETEKSI FOSFAT
Abstract
RINGKASAN
Flow Injection Potentiometry Menggunakan Cobalt Working Electrode Untuk
Mendeteksi Fosfat; Putri Fajar Rianasari, 081810301016; 2013: 66 halaman;
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah untuk menyediakan unsur
hara yang cukup untuk kebutuhan tanaman. Unsur hara adalah komponen penting
dalam pertumbuhan tanaman, unsur hara banyak tersedia di alam, sehingga tumbuhan
bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan metabolismenya. Berdasarkan ke
esensialannya unsur hara yang dibutuhkan tanaman terbagi menjadi dua yakni unsur
hara esensial dan unsur hara non-esensial atau beneficial.
Fosfor (P) merupakan unsur hara esensial tanaman yang diperlukan dalam
jumlah besar (hara makro). Jumlah fosfor dalam tanaman lebih kecil dibandingkan
nitrogen dan kalium, namun fosfor dianggap sebagai kunci kehidupan (key of life).
Fosfor merupakan salah satu nutrisi utama yang sangat penting dalam pertumbuhan
tanaman. Fosfat terdapat dalam tiga bentuk yaitu H
vii
2
PO
4
-
, HPO
4
2-
dan PO
. Fosfat
umumnya diserap oleh tanaman dalam bentuk ion ortofosfat primer H
atau
ortofosfat sekunder HPO
4
2-
sedangkan PO
4
3-
lebih sulit diserap oleh tanaman. Bentuk
yang paling dominan dari ketiga fosfat tersebut dalam tanah bergantung pada pH
tanah
Upaya yang dilakukan petani untuk mengetahui status hara tanah sawah yaitu
dengan mendatangi laboratoriun uji tanah, metode yang biasanya digunakan untuk
pengujian ini yaitu dengan metode spektrofotometri. Namun petani kini tidak perlu
lagi mendatangi laboratorium uji tanah karena Balai Penelitian Tanah telah menyusun
suatu alat bantu untuk menentukan kandungan (status) hara tanah yang dapat
dikerjakan di lapangan disertai rekomendasi pupuknya. Alat bantu ini dinamakan
2
4
3-
PO
4
-
Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) berupa kit reaksi. Seiring dengan kemajuan
sistem pertanian di negara kita, masih diperlukan pengembangan alat yang lebih
canggih daripada PUTS. Alat ini dikembangkan dengan maksud dapat mendeteksi
fosfat dalam tanah dengan cara memonitoringnya langsung di lapangan menggunakan
komputer. Sistem deteksi yang memungkinkan untuk melakukan ini adalah dengan
teknik flow injection potentiometry (FIP) yang analisisnya bisa menggunakan
berbagai detektor. elektroda kobalt pada teknik FIP memiliki beberapa kelebihan,
diantaranya dapat mendeteksi fosfat dengan selektif, murah dan mudah dioperasikan,
sangat stabil untuk teknik FIP dan menyediakan respon yang cepat untuk fosfat,
sehingga kobalt merupakan elektroda yang cocok untuk mendeteksi fosfat.
Penelitian dilakukan dengan pengujian terhadap elektroda kobalt
menggunakan metode flow injection potentiometry untuk mengetahui beberapa
variasi optimasi, diantaranya variasi pH buffer dan konsentrasi buffer sebagai larutan
pembawa (carrier) serta optimasi laju alir, setelah didapatkan kondisi optimum maka
elektroda tersebut digunakan untuk mengetahui karakteristik sensor yang meliputi
linier range, limit deteksi, sensitivitas dan presisi dalam larutan sampel fosfat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon elektroda dalam analisis fosfat
menggunakan flow injection potentiometry (FIP) dalam tanah dilakukan pada kondisi
carrier (buffer ftalat) pH 4, konsentrasi buffer ftalat 1 x 10
viii
-3
M, dan laju alir 2
mL/menit. Karakteristik elektroda kobalt dalam mendeteksi fosfat secara FIP
memiliki kelinieran sebesar 0,99 dan limit deteksi sebesar 4,86 x 10
M, elektroda
kobalt memiliki sensitivitas sebesar 22,569 mV/decade serta memiliki
reprodusibilitas ≤ 5 %.